Thursday, October 30, 2014

Fangirl

Pengarang: Rainbow Rowell
Penerbit: Spring
Tahun terbit: 2013 / terjemahan: 2014
Halaman: 454 
Harga: Rp. 74.000 (15% diskon di Bukabuku)

Cath Avery adalah seorang introvert. Ia lebih suka menghabiskan waktu sendirian bersama laptopnya untuk menulis fanfiksi Simon Snow. Dan di dunia fandom Simon Snow, nama pena Cath, Magicath, cukup terkenal. Ia merasa baik-baik saja berada di zona nyamannya. Ia pintar, ia tidak pernah membuat masalah, ia mencintai ayahnya dan saudara kembarnya, Wren, dan ia cukup puas terkenal di dunia maya hanya dengan nama penanya. Hidupnya sempurna.

Semua berubah ketika Cath mulai kuliah. Wren berubah. Wren kini tidak mau lagi bersama-sama dengan Cath. Jika dulu Wren terkenal sebagai Wren saudara kembar Cath, kini Wren ingin dikenal hanya sebagai Wren, tidak dibanding-bandingkan dengan saudara kembarnya. Wren juga ingin mencicipi keasyikan dunia kampus: berpesta, mabuk-mabukan, dan berkencan; sesuatu yang bukan Cath banget!

Cath sebaliknya. Sepeninggal Wren, Cath merasa semakin terasing. Teman sekamarnya di asrama, Reagan, bukanlah orang yang ramah, walau Reagan memiliki teman lelaki yang cukup ramah dan tak henti-hentinya mencoba mengajak Cath berbicara. Levi namanya. Perkuliahan juga cukup sulit. Di kelas Penulisan Fiksi, dosennya menganggap fanfiksi sebagai plagiasi dan hasil karya Cath diberikan nilai F. Cath putus asa dan kesepian, dan yang ia inginkan hanyalah pulang ke rumah bersama ayahnya dan kembali larut dalam penulisan fanfiksi Simon Snownya. Namun, apakah benar perubahan bisa seburuk itu?


Tuesday, October 21, 2014

Antologi Rasa


Pengarang: Ika Natassa
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Halaman: 339
Tahun Terbit: 2011 // Cet 10: 2014

Keara, Harris, Ruly, dan Denise merupakan empat sahabat dengan kombinasi unik. Keara si biang pesta dan hura-hura serta antihidup susah, Harris yang playboy dan teman mabuk-mabukan Keara, Ruly si alim yang hobi main sepak bola dan mendengarkan lagu-lagu Melayu, serta Denise yang feminin dan ramah. Keempatnya dipertemukan oleh satu tugas di daerah antah berantah oleh kantor mereka, BorderBank.

Kini, keempatnya menyimpan rasa satu sama lain. Keara mencintai Ruly; Harris mencintai Keara; Ruly mencintai Denise; dan Denise mencintai... suaminya yang hobi menyeleweng. Ketika berkumpul, keempatnya tertawa dan saling mengingat kisah masa lalu. Namun saat tidak berkumpul, segalanya menjadi ruwet. Masing-masing menderita menahan rasa demi mempertahankan persahabatan. Tapi sampai kapan semua ini harus dipertahankan?

Friday, October 17, 2014

Mari Lari

Pengarang: Ninit Yunita
Penerbit: Gagasmedia
Tahun terbit: 2014
Halaman: 180

Rio adalah seorang lelaki dengan kepercayaan diri rendah dan selalu merasa hidupnya dipenuhi kegagalan. Sejak kecil, ia tidak pernah mampu menyelesaikan apa yang telah ia mulai. Ketika ia meminta pada ibunya untuk les piano, ia bahkan sudah kehilangan minat begitu piano barunya sampai di rumah. Les karatenya berhenti di tengah jalan. Kuliahnya berhenti dengan alasan salah jurusan, padahal ia kuliah di jurusan yang ia pilih sendiri.

Karena kesal, sang ayah yang mantan atlet lari nasional, Tio, mengusir Rio dari rumah. Rio lalu diberikan tempat tinggal di basement dealer mobil milik kawannya, Bayu. Rio bahkan dijadikan salesman di dealer tersebut. Namun lagi-lagi Rio mengecewakan Bayu. Ia kurang lihai menjual mobil. Ketidakpercayaan dirinya menghancurkan dirinya sendiri.

Semua berubah ketika Ibu meninggal dunia. Rio, yang sedang memulai kembali kuliahnya dan hendak masuk skripsi, mendapatkan suntikan semangat ketika membongkar album foto ayah dan ibunya ketika masih menjadi atlet lari. Rio bertekad untuk menjadikan lari sebagai passion-nya dan ia akan mengikuti Bromo Marathon, perlombaan lari yang seharusnya diikuti mendiang ibunya.

Berlari ternyata bukanlah olahraga yang mudah, tetapi kini Rio sudah sadar bahwa hidup adalah perjuangan, dan ada mendiang Ibu yang tidak boleh dikecewakan. Rio berusaha bangkit dan menjadi orang yang dapat dibanggakan dirinya dan orang tuanya. Namun cobaan kembali menghadang. Rio dihadapkan pada kesibukan karir di dealer mobil dan juga deadline skripsi. Ketiga hal tersebut sangat penting dan sangat menyita waktu. Kini Rio kembali ditantang oleh pertanyaan yang sama: mampukah ia menyelesaikan apa yang telah ia mulai?

Thursday, October 16, 2014

In Honor

Author: Jessi Kirby
Publisher: Simon & Schuster
Year Published: 2012
Pages: 235

Honor had been growing up as an orphan since very little. In this world, there were only her and her big brother, Finn. Of course there was Aunt Gina who took care of the siblings. But to Honor, Finn was her everything. Finn had always protected her. Always made sure that Honor was happy and had her needs fulfilled.

It all changed after Finn graduated high school and suddenly changed his plan from college to army. Without asking Honor's opinion, he left his college football scholarship and went to Iraq. And he died.

After Finn's funeral, Honor found a handwritten letter from Finn to her. It was the only letter he handwrote. Along with the letter, he also gave Honor a Kyra Kelley's concert ticket in California with a message to Honor to tell Kyra Kelley about her handsome brother. Honor took her brother's letter seriously as it was his final order to her so that Honor decided to skip her first week at college and to go to California to fulfill Finn's final wish.

Rusty was Finn's former best friend. Together, they were invincible in football. Their friendship broke when Finn decided to give up his scholarship and joined the army. Rusty took Finn's death by drinking and drinking and drinking and somehow he ended up in Honor's car that morning, joining the road trip to fulfill Finn's final wish.

Getting along with Rusty was not an easy thing. Although his bad boy aura made most of the girls easily fell for him, not with Honor. Honor hated Rusty because he didn't stop Finn from joining army. Honor hated Rusty because he'd given up his friendship with Finn. But Honor didn't know the side of Rusty's story, and that Rusty actually had all the answers to the questions Honor had been wanting to ask Finn.

Sunday, October 12, 2014

Runaway Ran

Pengarang: Mia Arsjad
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit: 2013
Halaman: 363

Katrina adalah cewek gaul yang hobi shopping online. Punya keluarga dengan kondisi ekonomi lumayan mencukupi membuat Katrin tak pernah perlu khawatir dengan biaya hidup. Semua berubah ketika ayah Katrin terpaksa pensiun dini. Walau ayahnya menyatakan masih sanggup membiayai uang kuliah S2 Katrin, Katrin tahu diri. Dia ingin menghasilkan uang sendiri untuk membiayai gaya hidupnya.

Mencari kerja itu susah, apalagi part time bergaji besar. Ketika Alya, teman Katrin, menunjukkan lowongan kerja sebagai asisten komikus terkenal J.F. Ran, Katrin pun langsung menyabetnya. Gajinya lumayan untuk ukuran part time. Pekerjaannya pun pasti mudah, menurut Katrin. Siapa sangka, Katrin berhasil diterima dengan mudah.

J.F. Ran ternyata merupakan sosok yang nyentrik. Hangat dan bersahabat di hadapan fansnya, dingin dan jutek di hadapan Katrin. Pekerjaan Katrin memang mudah, terlampau mudah malah karena seringnya Katrin tidak ada kerjaan. Tapi Katrin bukanlah orang tak tahu diri yang senang-senang saja makan gaji buta. Maka, ia pun mengisi waktu kerjanya yang kosong dengan beberes apartemen Ran yang berantakan. Ran pada awalnya menganggap Katrin gadis yang manja dan hanya peduli belanja. Namun lama kelamaan ia bisa melihat kesungguhan Katrin. Pekerjaan Katrin selalu selesai dengan baik, dan Katrin juga peduli dengan Ran. Perlahan-lahan, keduanya menjadi dekat.

Satu yang Katrin tidak mengerti dari Ran adalah perlakuan Ran ke pacarnya, Viana. Viana yang berpakaian seronok, juga sangat kurang ajar dan tidak sopan terhadap Katrin. Terhadap Viana, Ran bisa berubah seratus delapan puluh derajat menjadi sangat manis dan pengalah. Membuat Katrin muak. Tapi bukan Katrin namanya kalau menyerah menjadi asisten Ran hanya karena perlakuan Viana terhadapnya. Dan semakin Katrin bertahan dan melihat interaksi Ran dan Viana, semakin Katrin melihat keanehan pada sosok Ran. Apakah kepribadian Ran yang selama ini ditunjukkannya kepada Katrin adalah kepribadian Ran yang sesungguhnya? Ataukah ada rahasia yang selama ini ditutup-tutupi Ran?

Sunday, October 5, 2014

Priceless Moment

Pengarang: Prisca Primasari
Penerbit: Gagasmedia
Tahun Terbit: 2014
 Halaman: 296


You don't know what you've got 'til it's gone.

Begitulah yang dirasakan Yanuar setelah istrinya, Esther, meninggal karena kecelakaan. Yanuar yang selama ini begitu larut dalam pekerjaannya sebagai manajer di sebuah perusahaan furnitur, Ebony & Ivory, baru menyadari betapa selama ini terdapat jarak yang membentang luas antara dirinya dan kedua anaknya, Hafsha dan Feru. Dulu, ketika Esther masih hidup, Yanuar bisa melimpahkan segala tanggung jawab mengurus anak kepada Esther. Tanggung jawab Yanuar hanyalah bekerja dan memastikan keluarganya tercukupi secara ekonomi. Namun kini, hanya Yanuar orang tua yang tersisa bagi Hafsha dan Feru dan tanggung jawab itu dipindahkan sepenuhnya kepada Yanuar.

Mendekatkan dirinya kepada Hafsha dan Feru terbukti sulit. Yanuar tidak tahu masakan ikan salmon favorit keduanya. Yanuar tidak bisa membacakan dongeng sebelum tidur. Anak-anak lebih menyukai bersama Paman Wira, adik Yanuar yang ceria dan ekspresif, ketimbang ayah mereka yang kaku dan selalu sibuk. Namun Yanuar telah memutuskan untuk tidak lagi kehilangan momen kebersamaannya dengan kedua anaknya. Sudah cukup dirinya kehilangan Esther, jangan ditambah kedua anaknya.

Di kantor, Yanuar bertemu dengan desainer baru bernama Lieselotte. Perempuan yang percaya diri, genius, namun enggan berbaur dengan sekitar. Terkesan sombong. Desain kamar anak-anak ciptaan Lieselotte sangatlah indah walau mahal. Dan tanpa terduga, perempuan yang dingin di kantor itu malah berhasil mendekatkan diri dengan Hafsha dan Feru tanpa usaha berarti. 

Di tengah kebahagiaan Yanuar yang mulai tumbuh kembali seiring perkembangan hubungannya dengan Hafsha dan Feru, kerap timbul pertanyaan di benak Yanuar: Sudah siapkah ia melanjutkan hidupnya sendiri? Mampukah ia menggantikan Esther dengan wanita lain yang perlahan-lahan menghiasi pikirannya, Lieselotte?