Thursday, December 31, 2015

2015 Best Books - Versi Glasses and Tea

Akhir tahun itu paling asyik emang mengenang apa yang sudah terjadi selama setahun yang sudah lewat. Yaaah... Walau di kehidupan secara umum saya bilang tahun 2015 adalah tahun yang cukup berat, dalam area perbukuan, banyak hal menyenangkan tahun ini. Banyak buku seru yang saya baca--bukan hanya cerita yang menarik, saya pun banyak mendapatkan pelajaran hidup dari buku-buku yang saya baca. Dan tentu saja saya bersyukur karenanya.

Berikut adalah 5 buku terbaik yang saya baca di tahun 2015 beserta alasannya:





Buat saya yang bukan muslim, mungkin apa yang dijalani Naina terasa asing--dijodohkan tanpa mengenal laki-laki calon pendamping hidupnya lebih dulu, kemudian mencoba menerima pasangan hidupnya dengan ikhlas. Buat saya, pengenalan akan calon pendamping hidup sebelum memutuskan untuk menikah itu mutlak perlu. Tapi, saya setuju mengenai pandangan bahwa pernikahan adalah proses belajar yang terus-menerus. Naina, walau sangat naif, mencoba belajar dan mengenal suaminya, Rizal, dengan sungguh-sungguh. Banyak kesalahpahaman yang terjadi karena ketidakmampuannya untuk menyuarakan pendapat dan perasaannya, tapi semua memberinya pelajaran yang berarti.



Aduh buku ini yang membuat saya berkaca-kaca di Transjakarta. Bercerita tentang Rose, yang baru saja kehilangan ibunya. Keluarga Rose berantakan sejak ibunya meninggal karena kanker, terutama ayah Rose yang menjadi pemabuk. Seorang diri--karena kakaknya sudah kuliah dan tinggal jauh dari rumah--Rose berusaha membereskan masalah keluarganya. Ibu Rose mewariskan survival kit, kantong berisi hal-hal yang dapat digunakan Rose untuk mengatasi kehilangannya, dan satu per satu, benda itu menolong Rose. Ide survival kit berasal dari pengalaman penulis sendiri. Ketika ibu penulis meninggal dunia, ibu penulis meninggalkan survival kit itu. Manis banget ya!
Buku ini cocok banget dibaca untuk semua umur, karena, berapa pun usia kita, ditinggal ibu itu tetap sesuatu yang berat. Mungkin kita bisa belajar dari kisah Rose.

Saturday, December 26, 2015

Jomblo Bermartabat

Pengarang: Cut Nursyidah Dewi
Penerbit: Bhuana Sastra
Tahun Terbit: 2015
Halaman: 192

Fiya adalah seorang jomblo bermartabat; seorang perempuan yang taat agama dan patuh pada orangtua, dan mengharapkan segera bertemu jodohnya. Sayang, sepertinya jalannya untuk bertemu jodoh memiliki banyak hambatan. Ia selalu patah hati. Padahal, ia bukannya tidak cantik lho!

Suatu hari, ketika berkunjung ke rumah kakaknya, Fiya bertemu dengan keponakan kakak iparnya, Ricki. Ricki yang baru lulus SMA dan datang dari Aceh untuk bekerja di Jakarta ini dengan cepat menarik perhatian Fiya. Ricki pun memiliki perasaan yang sama. Sayang, Ricki jauh lebih muda dari Fiya dan merupakan keponakan Fiya. Masa tante menikah dengan keponakannya sih?

Karena aksi jual mahalnya, Fiya akhirnya terpaksa gigit jari ketika Ricki memutuskan kembali ke Aceh. Fiya pun kemudian kembali dijodohkan oleh keluarganya. Sayang, tidak ada laki-laki yang mampu menggetarkan hati Fiya seperti Ricki. Tapi, demi menyenangkan hati kedua orang tuanya, Fiya pun menyanggupi untuk pulang ke Aceh untuk bertemu laki-laki yang sudah dipilihkan orangtuanya, Adra.

Bagaimana kisah Fiya selanjutnya? Berhasilkah ia menutup masa jomblonya?

Blog Tour: Perfect Pain - Winner

Halo teman-teman!!!



Udah pada nungguin pemenang giveaway Perfect Pain, ya?
Maaf ya terlambat. Namanya juga lagi liburan. Jalan-jalan bo! Tapi tenang aja, saya sudah memilih satu pemenang yang akan mendapatkan buku Perfect Pain kok.

Nggak sabar?

Nah... yang beruntung adalaaaah....

Nova Indah Putri Lubis
@nov4ip

SELAMAT YAA!!!

Silakan kirim e-mail ke martina.s.daruli@gmail.com dengan nama lengkap, alamat dan kode pos, serta no telp yang bisa dihubungi untuk kepentingan pengiriman paket. Saya tunggu secepatnya ya.

Buat yang belum beruntung, ayo beli bukunya. Nggak bakal nyesel sih bacanya.


Tuesday, December 22, 2015

GIVEAWAY: KEI - WINNER!!!

Halo halooo...

Selamat siang...

Di siang yang mendung tapi cerah (??) ini, saya akan mengumumkan pemenang giveaway novel Kei bertanda tangan Erni Aladjai. Sebelumnya, saya cukup bingung baca jawaban peserta yang bagus-bagus. Nanti saya bantu info ke penulis yang bersangkutan ya. Moga-moga dijawab. Atau moga-moga suatu hari dijawab. Hehe.

Nah! Karena saya bingung milih pemenang dari jawaban yang diberikan, jadi saya meminta tolong random generator untuk mengundi. Daaan... Ini pilihan si mesin random generator:

Dan pemenangnya adalah......

BINTANG PERMATA A.
@Bintang_Ach


Selamat ya! Segera kirimkan data diri (nama, alamat, no telp) untuk kepentingan pengiriman hadiah ke martina.s.daruli@gmail.com dengan subjek email "Kei".

Buat yang lain yang belum beruntung, sedang berlangsung Giveaway novel Perfect Pain karangan Anggun Prameswari di blog ini. Nanti bulan Januari juga akan ada giveaway lagi. Buat novel apa? Masih rahasia. Jadi, bisa follow blog saya ini atau twitter @_marsh113_

Terima kasiiih...!!!

Sunday, December 20, 2015

BLOG TOUR : PERFECT PAIN (+Giveaway)



Pengarang: Anggun Prameswari
Penerbit: Gagasmedia
Tahun Terbit: 2015
Halaman: 315

Dunia tidak pernah terasa damai bagi Bidari, bahkan ketika ia berada di rumahnya sendiri. Kehadiran Bram, suaminya, seringkali disertai pukulan dan hinaan, membuat tubuh Bidari sudah refleks ketakutan dan mengantisipasi rasa sakit setiap kali laki-laki itu muncul. Hanya Karel, anaknya yang masih SD, yang menjadi kekuatannya dan membuatnya mampu bertahan sampai saat ini.



"Jangan menyerah padaku, Bi." Bram mencium bekas pukulannya tadi. Lembut sekali, seakan kecupan itu sanggup membuat nyerinya sirna. "Karel membutuhkan kita berdua."

Tiap kali nama Karel disebut, hatiku remuk. Mencintai seseorang membuatmu kuat, sekaligus lemah pada saat yang bersamaan. Mungkin, sekali lagi siapa tahu, kalau aku bertahan sedikit lebih lama, Bram akan menjadi lebih baik. 


Suatu hari, Karel membuka kesempatan bagi Bidari untuk melarikan diri dari neraka rumah tangganya. Anak Bidari yang pintar itu pergi meminta tolong pengacara sekaligus kekasih gurunya, Sindhu Sudiro. Walau awalnya menyangkal dan merasa tidak butuh pertolongan, Bi tidak tahan ketika melihat Bram menyakiti Karel, sesuatu yang sebelumnya tak pernah terjadi, tak lama setelah keduanya terlambat pulang setelah menemui Sindhu. Berdua dengan anaknya, Bi pun melarikan diri kepada Sindhu. Sindhu memang menawarkan cara untuk keluar dari neraka rumah tangganya. 

Masalahnya, akan bagaimana hidup Bi dan Karel setelahnya? Mau ke mana Bi setelah meninggalkan Bram? Selama ini, Bram adalah pelariannya dari ayahnya yang selalu menganggapnya sebagai kegagalan dan ibunya yang tidak bisa membelanya sama sekali. Selama ini, hanya Bram yang selalu mencintainya, walau terkadang cara Bram mencintai menyakiti Bi. Bi tidak memiliki siapa-siapa. Hidup tanpa Bram, mampukah Bi?


Wednesday, December 16, 2015

Kumpul Penulis Pembaca 2015 (+ Giveaway)

Akhir tahun memang banyak acara perbukuan bagus. Setelah Festival Pembaca Indonesia pada tanggal 5-6 Desember lalu, minggu ini kita punya acara Kumpul Penulis Pembaca 2015 dari penerbit Gagasmedia Group dan Kompas Gramedia Fair dari penerbit Kompas Gramedia Group. Tapi... berhubung waktu saya terbatas dan pertimbangan posisi, saya memilih untuk hadir ke Kumpul Penulis Pembaca alias KPP 2015 yang diadakan di Galeri 678, kafe Never Been Better, dan Elmana Cafe, Kemang Selatan, Jakarta Selatan.

KPP memiliki rangkaian acara yang sangat menarik, di mana pembaca bisa berinteraksi dan belajar dengan pengarang-pengarang dan juga tim penerbit Gagasmedia Group (Gagasmedia, Bukune, Penerbit Panda, Entermedia). Acaranya digelar sehari penuh. Tahun lalu, acara KPP digelar 2 hari, Sabtu dan Minggu, tapi saya cuma bisa hadir di satu acara, yaitu Breakfast with Author. Tahun ini, saya mengikuti 2 acara: Book Talk: How They Do It dengan pembicara Erni Aladjai, Alexander Thian, dan Windry Ramadhina, serta Afternoon Class: Buku 101 dengan pembicara Ry Azzura, Cindy Gulla, dan Agung Nugroho.

Di sesi Book Talk: How They Do It, para penulis berbicara mengenai mengapa mereka menulis dan apa tema yang menarik mereka sehingga menjadi inspirasi dalam menulis. Ternyata, tiga orang pengarang ini memiliki beberapa hal yang sama. Pertama, baik Alexander Thian, Erni Aladjai, maupun Windry Ramadhina suka mengamati sekitarnya. Kalau Alex, di buku pertamanya, The Not So Amazing Life of AMrazing menulis pengalaman sebagai penjaga counter HP dalam menghadapi berbagai pelanggan. Erni Aladjai menulis seputar kegelisahan rakyat pedesaan dan juga pengaruh modernisasi terhadap mereka. Windry Ramadhina suka menulis tentang orang-orang terdekat, hal-hal yang ingin ia komunikasikan kepada mereka namun mungkin sulit dilakukan secara langsung, dan juga kegelisahan-kegelisahan dirinya. Kedua, ketiga penulis sama-sama suka menonton film dan belajar mengenai penggambaran setting dan permainan plot dari film



Monday, December 14, 2015

Stuck in Love

Pengarang: Stephanie Zen
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit: 2015
Halaman: 304

Alleira Barata menghadapi mimpi buruk: perusahaan yang baru dimasukinya satu bulan lalu tiba-tiba menghendakinya untuk memilih antara mengundurkan diri atau dipecat. Alleira memilih pilihan pertama dengan berat hati. Alleira memang merasa pekerjaan accounting yang dikerjakannya di perusahaan ini tidak cocok dengannya, tapi menjadi pengangguran jelas bukan pilihan. Alleira hanya memiliki visa kerja S Pass yang akan hangus jika ia berhenti bekerja, yang berarti ia tidak bisa lagi tinggal di Singapura. Ia tidak mau meninggalkan Singapura. Ia tidak mau meninggalkan Enzo, sahabat yang dicintai Alleira diam-diam.

Maka, Alleira berusaha keras untuk mendapatkan pekerjaan lagi, agar ia dapat segera mendapatkan S Pass baru. Beruntung We Connect, perusahaan online marketing yang hampir Alleira masuki sebulan sebelumnya--tapi kalah cepat dengan The Accountant, perusahaan yang akhirnya Alleira masuki dan membuatnya harus berhenti sebulan kemudian--menerima Alleira. Benjamin Chua, direktur We Connect, memang sejak awal sudah ingin merekrut Alleira.

Hidup Alleira dengan cepat berubah dari mimpi buruk menjadi kenyataan yang indah. Di We Connect, bukan saja pekerjaannya lebih nyambung dengan minat dan kemampuan Alleira, gajinya lebih besar dan terutama... rekan kerjanya sangat menyenangkan. Termasuk Ben. Ben adalah bos impian semua pegawai. Ia genius dan gesit dalam bekerja, tapi rendah hati dan selalu bersedia membantu anak buahnya yang kesulitan. Alleira merasa Ben adalah penolong yang dikirimkan Tuhan untuknya dan setiap perhatian kecil Ben padanya selalu membuat Alleira merasa nyaman.

Sayang, kehidupan pribadinya tidak berjalan semulus karirnya. Enzo, sahabatnya, sepertinya tidak pernah menganggap Alleira cukup pantas untuk menjadi kekasihnya. Enzo memang laki-laki yang nyaris sempurna: wajah dan penampilannya, ditambah sifatnya yang sedikit bad boy tapi memiliki jiwa kepemimpinan tinggi. Singkatnya, Enzo ini tipe alpha male banget! Banyak perempuan tergila-gila padanya, tapi Enzo tidak pernah berminat untuk serius. Ia seperti belum butuh pendamping dan menganggap perempuan hanya seperti hiburan. Bersama Enzo seringkali membuat Alleira frustrasi. Alleira selalu merasa cintanya bertepuk sebelah tangan tapi tak kuasa untuk jauh darinya.

Ketika akhirnya Alleira mengetahui kalau Ben mencintainya, pada saat yang sama Enzo mulai menunjukkan gelagat kalau ia pun mulai menyadari perasaannya terhadap Alleira. Dan kini, Alleira harus memilih: bersama laki-laki yang selalu membuatnya nyaman atau laki-laki yang telah berhasil menjungkirbalikkan perasaannya selama bertahun-tahun?


Metropop Talk: Love, Girls, and The City

Halo teman-teman, memenuhi janji saya di sini, kali ini saya mau cerita seputar acara Metropop Talk: Love, Girls, and The City yang saya ikuti di Festival Pembaca Indonesia tanggal 6 Desember 2015 yang lalu. Talkshow ini mengundang 3 pembicara yang berhubungan dengan metropop, lini novel Gramedia Pustaka Utama, yaitu: Hetih Rusli (Editor), Ruth Priscilia (editor dan pengarang novel), serta Stephanie Zen (pengarang novel).


Saya tertarik ikutan talkshow ini karena sebenernya sih saya pengin nanya, "kenapa Critical Eleven nggak dapet label Metropop?" hahahaha... Simpel kan? Tapi serius saya penasaran abis. Selain itu, tentu saja buat bertemu Stephanie Zen secara langsung. Dia kan tinggal di Singapura gitu, mumpung ke Jakarta masa dilewatkan begitu aja sih? Mana ada juga penjualan buku Stuck in Love yang baru dijual umum tanggal 16 Desember! *pembaca oportunis* 

Mas Ijul sebagai MC dengan kebetan tablet-nya, Mbak Hetih, Ruth, dan Stephanie.

Tuesday, December 8, 2015

Jesse's Girl

Author: Miranda Kenneally
Publisher: Sourcebooks Fire
Year Published: 2015
Page: 291

Every year, Maya Henry's school, Hundred Oaks, has this Career Shadow Day, where every senior has to "shadow" a professional for a day as the way to help them to figure out what kind of career they want in the future. Maya wants to be a musician, and she had already expected to work in the electronic section at Walmart--because Career Shadow Day is usually that lame. So, she was very surprised when she was given task to shadow a famous teen country singer, Jesse Scott, and an opportunity to meet him on his concert. First, she hadn't expected that her headmaster would be that serious about her dream. Second, he also happens to be Jesse's uncle. Third, she has never liked country; she's more into Queen and other 80's rock bands.

At the beginning, Jesse was a jerk toward Maya as he thought Maya was one of his groupies. But on that one day Career Shadow Day, when Maya and Jesse had to spend a day together to get Maya know how the life of musician is like, everything changed. Jesse was interested in knowing more about Maya and her passion in music and Maya found out more about the real Jesse that most of people don't know: his insecurity and his love to his family. Jesse understood Maya's dream and pushed her to be brave to go solo.

Will Maya be able to reach her dream? And will there be a chance for love to grow between Maya and Jesse?