Tuesday, May 31, 2016

[BlogTour] Truly Love - Apa Pun selain Hujan

Pengarang: Orizuka
Penerbit: Gagasmedia
Tahun Terbit: 2016
Halaman: 287
Suara rintik yang menimpa genting membuat Wira membuka mata. Ia menatap nyalang langit-langit berwarna gading yang menjadi tameng antara dirinya dengan hujan. Dengan segera, ia kembali memejamkan mata, lalu menutupinya dengan punggung tangan.

Sering kali, Wira berharap bisa tinggal di suatu tempat di mana hujan tidak pernah turun.

Wirawan Gunadi pindah ke Malang dengan sebuah trauma. Sembilan bulan sebelum pindah ke rumah neneknya dan berkuliah Teknik Sipil di Universitas Brawijaya, ia membunuh sahabatnya. Faiz meninggal di arena pertandingan taekwondo setelah tendangan Wira bersarang di kepala Faiz. Saat itu, hujan turun lebat dan itu adalah kali terakhir Wira melihat sahabatnya.

Wira menutup diri; ia merasa tidak pantas berteman dengan siapa pun lagi. Ia selalu menolak ajakan bermain futsal oleh teman-temannya. Ia juga melupakan taekwondo. Namun demikian, ketika ia bertemu Kayla dan secara tak sengaja malah mengurus anak kucing bersama, masa lalunya yang kelam yang sudah ia kubur dalam-dalam kembali menuntut untuk muncul kembali ke permukaan. Kayla adalah taekwondoin, dan tempat merawat Sarang, si anak kucing, adalah di markas UKM taekwondo Universitas Brawijaya. Kayla, yang tahu bahwa Wira juga seorang taekwondoin, mengajak Wira untuk berlatih kembali, bahkan setelah Kayla akhirnya mengetahui masa lalu Wira. Namun, bisakah Wira kembali ke olahraga yang sangat dicintainya itu dan mewujudkan impiannya sejak dulu, meski tahu bahwa Faiz, sahabatnya, telah kehilangan impian yang sama? 

Mungkin, seharusnya, Wira tidak pernah menyambut uluran tangan itu. Atau mungkin, seharusnya, Wira tidak pernah berusaha melupakan Faiz. Sahabatnya itu tidak punya salah yang membuatnya harus dilupakan. Wira seharusnya mengingatnya, mengingat bagaimana sahabatnya itu tidak bisa lagi berdiri di matras ini sepertinya, mengingat kalau dirinyalah yang membuatnya begitu.

Monday, May 23, 2016

On the Fence


Author: Kasie West
Publisher: HarperTeen
Year Published: 2014
Pages: 296


For sixteen-year-old Charlotte Reynolds, aka Charlie, being raised by a single dad and three older brothers has its perks. She can outrun, outscore, and outwit every boy she knows—including her longtime neighbor and honorary fourth brother, Braden. But when it comes to being a girl, Charlie doesn't know the first thing about anything. So when she starts working at chichi boutique to pay off a speeding ticket, she finds herself in a strange new world of makeup, lacy skirts, and BeDazzlers. Even stranger, she's spending time with a boy who has never seen her tear it up in a pickup game.

To cope with the stress of faking her way through this new reality, Charlie seeks late-night refuge in her backyard, talking out her problems with Braden by the fence that separates them. But their Fence Chats can't solve Charlie's biggest problem: she's falling for Braden. Hard. She knows what it means to go for the win, but if spilling her secret means losing him for good, the stakes just got too high.

Friday, May 20, 2016

Being Sloane Jacobs


Author: Lauren Morrill
Publisher: Ember (randomhouseteens.com)
Year published: 2014
Pages: 330


Meet Sloane Emily Jacobs: a seriously stressed-out figure-skater from Washington, D.C., who choked during junior nationals and isn’t sure she’s ready for a comeback. What she does know is that she’d give anything to escape the mass of misery that is her life.

Now meet Sloane Devon Jacobs, a spunky ice hockey player from Philly who’s been suspended from her team for too many aggressive hip checks. Her punishment? Hockey camp, now, when she’s playing the worst she’s ever played. If she messes up? Her life will be over.

When the two Sloanes meet by chance in Montreal and decide to trade places for the summer, each girl thinks she’s the lucky one: no strangers to judge or laugh at Sloane Emily, no scouts expecting Sloane Devon to be a hero. But it didn’t occur to Sloane E. that while avoiding sequins and axels she might meet a hockey hottie—and Sloane D. never expected to run into a familiar (and very good-looking) face from home. It’s not long before the Sloanes discover that convincing people you’re someone else might be more difficult than being yourself.


Saturday, May 14, 2016

28 Detik

Pengarang: Ifa Inziati
Penerbit: Bentang Belia
Tahun Terbit: 2014
Halaman: 228

Namanya Simoncelli. Bukan, bukan pebalap MotoGP yang meninggal di Sepang Malaysia itu. Simoncelli ini adalah nama mesin espresso yang menghuni sudut KopiKasep, sebuah kedai kopi sederhana di kota Bandung. Sahabatnya adalah Candu, barista terhebat menurut Simoncelli, yang jago meracik kopi dan selalu mengajak Simoncelli mengobrol--tentu secara searah, karena Candu tidak bisa mendengar respon Simoncelli. Lewat mata Simoncelli, keseharian KopiKasep diceritakan.

Di KopiKasep, semua menjalani pekerjaan dengan hati gembira. Ada Candu, si barista penuh percaya diri yang menggabungkan passion-nya dengan ilmu Fisika yang didapatnya hasil kuliah di ITB; ada Satrya, si kalem ahli latte art; ada Winona, si pelayan cerewet; Sery yang pendiam dan selalu memerhatikan Candu; terakhir Nino, si admin sosial media.

"Saya lebih baik punya semangat daripada bakat." Respons Candu cepat.
"Well, kalau begitu...," Rohan lalu melipat tangannya di atas meja, tatapannya ke arah Candu mendadak pekat, "mau tidak, tukar semangat Anda dengan bakat saya?"
Suatu hari, Rohan muncul di KopiKasep. Keponakan Teh Cheryl, Q-Grader yang juga teman baik pemilik KopiKasep, yang masih SMA tapi memiliki otak genius. Rohan bisa melihat warna dalam kata, membuatnya mampu menghapal apa pun dengan cepat. Namun, sikapnya sinis dan selalu menantang orang untuk berdebat. Dan kali ini, lawan yang dipilihnya adalah Candu.

Rohan tidak bisa menikmati apa pun. Semua dalam hidupnya dipandangnya sebagai kewajiban. Ia belajar fisika karena ia bisa menghapal rumusnya dengan cepat. Candu sebaliknya; lelaki itu percaya pada passion, bahwa dengan kemauan maka kita akan bisa menghasilkan yang terbaik.

Kehadiran Rohan membuat dinamika KopiKasep berubah. Lama kelamaan, Candu menjadi dekat dengan Rohan walau interaksi mereka kebanyakan diisi dengan debat. Sampai tibalah lomba Nusantara Barista Tournament atau NBT, lomba yang Candu yakin akan dimenanginya tahun ini. Sebuah kecelakaan terjadi dan sejak itu, keadaan KopiKasep tidak akan pernah sama lagi. Rohan menghilang, Candu menyendu. Bagaimana nasib KopiKasep selanjutnya?


Sunday, May 1, 2016

[Blog Tour] 00.00 + Giveaway Winner


Ola! Akhirnya, tiba juga kita di penghujung Blog Tour 00.00 karya Ardelia Karisa. Gimana? Seru? Seru?

Sekarang saya mau mengumumkan pemenang hadiah buku 00.00 dan 1 buku seri waktu lainnya. Daaan yang beruntung adalaaah...

Bintang Permata Alam / @Bintang_Ach

Selamat yaa...

Segera email ke martina.s.daruli@gmail.com dengan subject "Pemenang 00.00" berisi info pengiriman hadiah berupa: nama penerima, alamat plus kode pos, dan nomor telepon yang bisa dihubungi. 

Selamat berkenalan dengan Charvi dan Nic yaaa...

Untuk yang sudah setia mengikuti blog tour 00.00 tapi belum beruntung menang giveaway, artinya kalian harus beli bukunya tuh. Biar penasaran kalian terobati. Hihihi..