Pengarang: Jessica Huwae
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit: 2014
Halaman: 331
"Galila"
"Hanya Galila?"
"Tanpa nama belakang."
Galila adalah sosok yang misterius. Terkenal sebagai diva dengan talenta menyanyi yang tidak perlu diragukan lagi, tidak banyak orang yang tahu mengenai sejarah hidupnya, kecuali bahwa ia berasal dari kepulauan Maluku di sisi timur Indonesia. Ia memang terkesan pelit informasi dan menjaga kehidupan pribadinya rapat-rapat. Ia pelit tampil di media massa, apalagi tabloid gosip. Oleh karena itu, publik pun semakin penasaran dan namanya semakin meroket.
Kehidupan pribadinya mulai menjadi sorotan ketika akhirnya Galila dekat dengan seorang pengusaha muda bernama Edward Silitonga atau akrab disapa Eddie. Pengusaha muda yang baru kembali dari studinya di Amerika Serikat ini mampu membuka hati Galila yang selama ini dijaganya rapat-rapat dengan kesederhanaan dan ketulusannya dalam mencintai Galila. Dengan Eddie, Galila diingatkan rasanya disayangi, sesuatu yang amat sangat mahal baginya.
Sayang, Eddie tumbuh di keluarga Batak yang teguh memegang tradisi. Ibu Eddie, Hana, yang bertangan besi, menolak percintaan Eddie dengan Galila. Buatnya, hanya gadis Batak dengan bibit-bebet-bobot yang sesuai yang pantas mendampingi Eddie. Dan itu ada pada diri Yunita, sang pariban, bukan Galila. Siapa pula Galila, sudah tidak sesuku, masa lalunya pun tidak jelas. Dan ketika Eddie dan Galila masih saja menentangnya, Hana tak ragu-ragu membayar orang untuk mengorek masa lalu Galila, mencari cela Galila. Di samping itu, saingan Galila yang merasa iri dengan popularitas Galila yang semakin menanjak, Davina Alexandra, juga menyusun rencana busuk untuk menghancurkan saingannya.
Ketika akhirnya masa lalu itu terkuak, Galila terpaksa kembali ke tanah kelahirannya untuk menghindari konflik di Jakarta. Namun, apakah ia harus terus melarikan diri sepanjang hidupnya?