Pages

Monday, February 9, 2015

As Seen on TV


Pengarang: Christian Simamora
Penerbit: Twigora
Tahun Terbit: 2014
Halaman: 479+

PERHATIAN: NOVEL DEWASA!
 
Kisah dibuka dengan wawancara National Riches Magazine via Twitter dengan Javi Vimana, cowok bungsu keluarga terpandang Vimana, yang katanya kisah cintanya menginspirasi sinetron Siang Jadi Kenangan, Malam Jadi Impian. Sinetron itu sendiri ditulis oleh Sarah X, yang masih keluarga jauh dengan Javi. Maka, Javi pun menceritakan kisah cintanya yang sebenarnya kepada followers National Riches:

Adalah Kendra dan Javi, dua sahabat cewek-cowok yang sudah berteman lama. Kendra sebenarnya memendam rasa suka ke Javi, tapi berkali-kali hanya bisa menelan ludah dengan pahit karena Javi yang terkenal playboy lebih suka tidur dan bermain-main dengan cewek-cewek lain. Ketika di suatu liburan di Puncak Javi berkata bahwa Kendra itu undesirable buatnya, Kendra memutuskan bahwa saat itu adalah saat baginya untuk berhenti berharap bahwa Javi akan membalas perasaannya. Kendra patah hati.

Patah hati Kendra ditandai dengan keluarnya Kendra dari manajemen Tolstoy, kafe milik Javi, dan mengubah penampilannya. Kendra yang kini berambut pink dan sangat stylish ini kemudian memikat perhatian seorang cowok yang juga terkenal karena image-nya sebagai playboy, yaitu Orion. Javi pun bagai kebakaran jenggot. Ia tidak mau Kendranya jatuh ke tangan cowok playboy seperti Orion. Yang Javi nggak tahu, Orion sebenarnya tidaklah seperti Javi. Ia mendapatkan predikat playboy bukan karena kelakuannya sendiri tapi karena penilaian orang-orang yang salah. Ia sesungguhnya justru adalah cowok gentleman yang sungguh-sungguh mencintai Kendra. Javi tidak rela kehilangan Kendra karena ia menyadari kalau ternyata ia juga memiliki ketertarikan kepada Kendra. Namun, bagaimana sebenarnya perasaan Kendra? Sudahkah Kendra benar-benar melupakan Javi dan siap membuka lembaran kisah cintanya yang baru dengan Orion?



#######

As Seen on TV adalah buku ketiga J-Boyfriend Series yang saya baca setelah All You Can Eat dan Good Fight. Dan buku ini masih beraura Christian Simamora sekali. Gaya bercerita yang mengalir dan ceplas-ceplos--berasa lagi dengerin temen sendiri cerita di depan kita langsung, referensi-referensi yang kaya mulai dari sastra, kuliner, sampai pergaulan tingkat tinggi, lalu--tentunya--hot scenes yang... mmm... mungkin baru Christian Simamora pengarang Indonesia yang berani menuliskan dengan cara begini.

Saya suka gaya penulisan Christian Simamora yang seperti ini. Memang sih jadinya kayak too much information dan nggak fokus sama ceritanya. Tapi, seperti saya bilang di atas, saya jadi merasa sedang mendengarkan teman yang bercerita langsung. Kalau lagi ngobrol, kan suka tuh tiba-tiba sett, ganti topik bentar, trus settt, balik lagi ke topik semula, eh terus ke-distract lagi sama apaa gitu, sampai akhirnya nanya, "eh gue barusan cerita sampe mana ya?". Nah begitulah kira-kira gambarannya. So, I enjoyed it very much! Dan untuk masalah adegan dewasa, udahlah ya nggak usah complain. Mutusin baca bukunya Christian Simamora ya harusnya udah tau kalo bakal ada adegan itunya. Walau tetap agak tercengang sih, karena di sini kok penggambarannya sudah sedetail itu ya?

Untuk jalan cerita, agak klise, tapi tetap bikin geregetan. Hehehe. Geregetan abis sama Kendra. Tapi saya juga ngerti sih perasaan dia. Pasti frustrasi berat ya nggak bisa dapat kepastian dari cowok yang udah kamu suka sejak lamaaaaa.... banget. Tapi tetep aja... Orion, oh Orion... Iya, di novel ini, saya lebih suka sama Orion ketimbang sama Javi. Dan kesel aja gitu membaca perlakuan Kendra ke Orion. --> yang nulis review pecinta cowok baik-baik soalnya.

Yang kurang memuaskan bagi saya tentang novel ini, adalah kemasannya. Jadi gini, ceritanya seluruh kisah ini diceritakan oleh Javi via twitter kan, waktu dia diwawancarai oleh National Riches Magazine? Kenapa kok pakai POV 3? Saya pribadi sih lebih merasa realistis kalau cerita disampaikan lewat POV Javi. Karena ini kan dia yang cerita. Kenapa di sepanjang cerita jadinya seperti cerita dibawakan oleh Kendra? Cara berpikir dan perasaan Javi jadi kurang tergali. Selain itu, saya sih tadinya berharap Sarah juga akan berpartisipasi di cerita, karena kan dia yang menuliskan kembali cerita Javi-Kendra untuk sinetronnya. Tapi ternyata nggak. Jadinya saya bertanya-tanya juga, dari mana kira-kira Sarah tahu tentang kisah Javi-Kendra? Kapan Javi dan Kendra ketemu Sarah untuk cerita-cerita?

Mengesampingkan pendapat saya di atas, novel As Seen on TV tetap bisa jadi pilihan buat teman-teman yang menginginkan bacaan ringan yang pas dibaca di musim hujan yang dingin ini (apaan sih?). Sekali baca, pasti kamu bakal susah ninggalin buku ini sebelum ketemu halaman terakhirnya. Tapi ingat batasan umurnya ya. Jangan baca kalau belum punya KTP!


1 comment:

  1. Aku belum baca ini, masih di timbunan... :))

    Oya, yuk ikutan Christian Simamora’s Reading Challenge 2015 di blogku ;)
    https://luckty.wordpress.com/2015/01/10/christian-simamoras-reading-challenge-2015/

    ReplyDelete

What is your thought?