Pages

Tuesday, June 9, 2015

Bitter Winner


Pengarang: Mita Miranti
Penerbit: Gagasmedia
Tahun terbit: 2015
Halaman: 246

Audrina sudah lama hidup dalam ketidakbahagiaan. Dulu, Papa memisahkannya dari Mama dan adik perempuannya, Milana. Dari Makassar, Audrina dibawa ke Jakarta. Kini, Papa menikah lagi dengan Ibu, yang tidak pernah menyayangi Audrina dan hanya memanfaatkannya untuk membantu menghias cake jualannya. Papa sendiri tidak peduli lagi dengan Audri. Satu-satunya peninggalan Mama yang Audri punya hanyalah selembar foto tua bergambar Mama, Audri, dan Milana. Audri berharap suatu hari bisa bertemu kembali dengan Mama dan adiknya.

Audri yang kreatif namun tertutup lalu menyalurkan hobi dan kreatifitasnya melalui scrapbooking. Bakatnya menarik minat Tante Rosa, pemilik toko sekaligus tempat kursus scrapbook, Scrappy Corner. Audrina lalu dijadikan pengajar di sana. Audri senang menghabiskan waktu dengan Tante Rosa yang ia anggap seperti ibunya sendiri.

Suatu hari, Scrappy Corner mengadakan lomba scrapbooking. Betapa kaget Audri ketika mendapati salah satu pesertanya mengirimkan scrapbook berfoto sama dengan foto milik Audri. Terlebih lagi, pengirimnya beralamat di Makassar, walau bernama Andhita M. Audri mendapatkan firasat kuat bahwa itu adalah adiknya--M adalah singkatan dari Milana.

Audri lalu memutuskan pergi ke Makassar mencari Mama dan Milana berbekal alamat pengirim scrapbook tersebut dan sedikit kenangan akan kota Makassar. Berhasilkah Audri menemui Mama dan Milana?

+++++++


Bitter Winner merupakan buku dari rangkaian seri 7 Deadly Sins pertama yang saya baca. Sejujurnya, sebelum ini, saya kurang begitu tertarik membaca novel-novel serial 7 Deadly Sins karena ceritanya berkesan suram. Yah, namanya saja mengangkat tema dosa. Saya lebih berselera membaca novel yang fun dan membuat tertawa. Tapi, sepertinya saya berjodoh dengan buku Bitter Winner ini, karena saya memenangkan buku ini dari giveaway Goodreads yang konon katanya random banget itu. Begitu buku ini sampai di rumah, saya yang penasaran langsung membaca halaman pertamanya, dengan maksud mencari tahu sebenarnya buku ini tentang apa. Siapa sangka, saya malah terlarut dan membacanya hingga tuntas dalam waktu cepat.

Saya suka cerita Bitter Winner; saya suka bagaimana Mita Miranti memperkenalkan Audri kepada saya dengan segala ketidakbahagiaan, keresahan, dan juga kemarahan terpendamnya. Penulis tidak terburu-buru memperkenalkan karakter Audri, melainkan secara perlahan-lahan melalui setiap kejadian yang ia lalui, setiap pikiran yang ia sampaikan, dan juga responnya terhadap perlakuan orang lain terhadapnya. Memang bukan karakter yang menyenangkan, karena Audri sungguh merupakan pribadi yang tertutup. Namun, tidak sulit untuk simpati kepadanya. 

Penggunaan sudut pandang orang pertama alias Audri dalam cerita merupakan pilihan tepat, karena dengan demikian, saya bisa lebih mudah mengenal Audri yang tertutup tadi. Namun, kekurangan penggunaan sudut pandang orang pertama adalah bahwa pembaca hanya akan mengenal para tokoh dan juga deskripsi tempat  dan suasana dari sudut pandang si pencerita. Tak heran jika tokoh-tokoh yang dibenci Audri terasa seperti tidak punya sisi baik sedangkan yang disukainya terasa seperti malaikat. Selain itu, ada beberapa hal yang tidak diceritakan dengan tuntas sehingga saya bertanya-tanya, "apa yang terjadi?" dan "kenapa?". Akan tetapi, kembali lagi, jika mengingat tujuannya untuk menggambarkan kepribadian Audri dan emosinya, maka pemilihan sudut pandang ini memang yang paling tepat.

Hal lain yang jadi kekuatan buku ini adalah penggunaan scrapbook sebagai sarana penyampaian pesan dalam cerita. Scrapbook tidak semata-mata hadir sebagai hobi Audri, tapi juga menjadi sarana Audri menemui masa lalunya. Selain memasukkan teknik-teknik scrapbooking, Mita Miranti juga memasukkan quotes seputar scrapbook yang cukup indah. Misalnya ini:

Birth certificate shows you were born.
Death certifikate shows you are died.
A complete scrapbook shows you lived.

atau

Scrapbooking isn't about scraps of paper and photos. Scrapbooking is about scraps of life--yours and those special to you -- Rebecca Sower. 

Secara keseluruhan, saya sangat menyukai buku ini. Buku ini mengangkat problema remaja broken home secara wajar dan mengikat pembacanya secara emosi. Hanya saja, jika dikaitkan dengan serial 7 Deadly Sins, terus terang, kisah Bitter Winner ini tidak sekelam yang saya bayangkan dari nama serial itu. Saya malah merasa buku ini lebih cocok masuk serial YARN-nya Grasindo :) Selain itu, pemilihan nama Bitter Winner juga kurang dapat saya mengerti, mengingat Audri tidak berkompetisi apa-apa selama cerita. However, saya tetap berterima kasih atas kesempatan mengenal buku ini. Semoga di kemudian hari saya juga bisa membaca karya-karya Mita Miranti yang lain.


3 comments:

  1. Kak koreksi, YARN itu dari Ice Cube :)

    Jadi penasaran kepengen beli buku ini deh

    ReplyDelete
    Replies
    1. Eiya. hahaha. Ah kebanyakan penerbit itu KPG, jadi bingung.

      Delete
  2. aku juga suka banget quote tentang scrapbook :)

    ReplyDelete

What is your thought?