Pages

Friday, September 23, 2016

[Blog Tour] Wonder Fall - Wawancara

Selamat datang di perhentian ke-5 dari Blog Tour Wonder Fall karya Elektra Queen!!!



Sudah menikmati Blog Tour di 4 perhentian sebelumnya?

Sama seperti di host yang lain, posting pertama ini berisi wawancara saya dengan pengarang Wonder Fall sekaligus juara pertama kompetisi menulis Sweet & Spicy Romance 2015, Elektra Queen. Ini wawancaranya!

1. Halo Elektra Queen, salam kenal! Namamu baru di dunia perbukuan Indonesia nih. Bisa perkenalkan diri kamu dulu secara singkat dan di mana para fans kamu bisa menghubungi kamu?

Halo, Nana. Salam kenal dari saya. Terima kasih untuk atensinya. Saya penyuka novel dan film bertema romance. Menyukai dunia menulis sejak remaja, tapi baru belakangan ini serius pengin jadi penulis. Saya punya banyak pemikiran yang dianggap aneh oleh sekeliling, hingga kadang lebih memilih untuk menutup mulut. Menulis menjadi cara untuk "membebaskan" diri. Saya kurang suka dengan keseragaman hanya supaya dianggap "normal". Saya bukan tipe orang yang tergila-gila pada selebritis. Saya biasanya jatuh cinta dengan karakter, bukan orangnya. Selera saya sering anomali. Dan sudah pasti saya bukan orang yang mengikuti tren.
Untuk akun sosmed, saya cuma punya twitter. Itu pun sengaja dibikin untuk mengikuti lomba Sweet & Spicy Romance kemarin ini. Akunnya @Quinn_Elektra. Makanya saya bersyukur banget karena jumlah follower tidak jadi salah satu syarat utama di lomba itu.

2. Saya tertarik baca halaman Thanks To-mu di novel Wonder Fall. Kamu tulis kalau buku ini merupakan hadiah ketika kamu berada di titik terendah sebagai penulis dan menjadi semacam bukti bahwa kamu bisa menulis. Ada cerita apa di balik ini? Mungkin cerita kamu bisa menginspirasi teman-teman yang bercita-cita jadi penulis tapi belum kesampaian dan sedang down juga.

Sebelum Wonder Fall, saya sudah menulis beberapa novel dan diterbitkan. Tapi belakangan saya merasa apa yang saya lakukan itu cuma jalan di tempat. Sampai curiga kalau sebenarnya saya tidak bisa menulis. Saya bahkan mulai serius mempertimbangkan untuk berhenti menulis saja. Intinya, merasa mentok di dunia ini. Di saat itulah Twigora justru memilih Wonder Fall menjadi juara. Wah, itu benar-benar menjadi berkah luar biasa. Otomatis, rasa percaya diri saya pun sedikit terpompa. Minimal sekarang saya bisa yakin, tulisan sayang tidak jelek-jelek amat.
3. Wah berarti novel ini menjadi pembangkit semangat kamu, ya. Untung deh kamu nggak memutuskan untuk menyerah dan mau mencoba lagi karena kamu benar-benar punya talenta di dunia tulis-menulis. Nah, ngomongin soal novel Wonder Fall sendiri, saya sangat tertarik dengan karakter tiga bersaudara Amelie, Arianna, dan Arabel. Ketiganya punya sifat yang berbeda tapi bisa bahu-membahu menghadapi hidup. Di antara mereka bertiga, adakah yang mirip dengan karaktermu? Atau favorit mungkin?

Untuk masalah sifat, saya tidak pernah menulis tokoh yang mirip diri sendiri. Jadi, ketiganya sangat tidak mirip saya. Tapi kalau disuruh memilih, saya paling suka Arianna. Menurut saya, dia orang yang tangguh. Menjadi penyeimbang di dalam keluarga besarnya. Arianna mungkin kadang ceroboh dan suka bicara ceplas-ceplos, tapi dia tahu apa yang diinginkan dan tidak gentar untuk membuat keputusan berisiko.

4. Wah saya juga paling suka Arianna, karena saya merasa ada kemiripan dengan saya, jadi saya bisa mengerti jalan pikirannya. Sekarang pertanyaan soal bahasa. Kamu menggunakan bahasa baku dalam novel ini termasuk bagian percakapan. Apakah ada alasan khusus misalnya karena kamu lebih suka menulis seperti itu, kamu juga orang yang berbicara formal sehari-hari, karena  untuk lomba, dsb?

Sehari-hari saya tidak bicara dengan bahasa baku, kok. Cuma untuk Wonder Fall merasa lebih nyaman begitu. Untuk naskah yang sedang saya kerjakan, dialognya sengaja dibuat lebih santai. Tidak ada alasan khusus, sih.

5. LAGI NULIS NASKAH LAGI!!! Yay, semoga cepat diterbitkan ya. Terakhir, ini biasanya yang suka dikhayalkan oleh pembaca niiih... dan mungkin buat patokan kamu dalam membangun karakter juga. Kalau menunjuk tokoh nyata (artis, penyiar, tokoh politik, dsb), sosok Amelie dan Zach itu mirip siapa sih (bisa dari segi fisik atau sifat)? Bisa sambil dijelaskan sedikit alasannya?

Ini pertanyaan yang sulit untuk dijawab, hahaha. Karena sampai saat ini pun saya belum bisa memutuskan apakah Zach lebih pas kalau mirip Jim Sturgess atau Tom Hardy. Sementara Amelie dalam bayangan saya, secara fisik mirip Unique Priscilla muda. Alasannya, nama-nama itu memang punya tampilan fisik menawan. Sisi dingin Zach bisa diwakili oleh Tom Hardy. Sementara sisi menawannya, terutama setelah memutuskan untuk mengejar Amelie, lebih cocok dengan Jim Sturgess. 
Di sisi lain, Unique Priscilla punya kecantikan yang mirip dengan namanya, unik. Dia tidak pernah harus berusaha untuk tampil memikat. Karena pesonanya memancar begitu saja.
Yak, itulah wawancara saya dengan Elektra Queen. Selanjutnya, di jam 12 nanti, akan ada posting review Wonder Fall di blog ini dan jam 3 siang ada posting giveaway. Jangan sampai ketinggalan yaaa!

8 comments:

  1. - Saya kurang suka dengan keseragaman hanya supaya dianggap "normal". Saya bukan tipe orang yang tergila-gila pada selebritis. Saya biasanya jatuh cinta dengan karakter, bukan orangnya. Selera saya sering anomali. Dan sudah pasti saya bukan orang yang mengikuti tren. -

    Bagian ini kok kaya menggambarkan aku banget ya...hahaha
    Jadi makin penasaran dengan sosok Mbak Elektra Queen yang selalu membuatku terbayang si tangguh Elektra Natchios :p

    ReplyDelete
  2. Pertanyaan 1 dan 2 dari ka nana ternyata mewakiliku. Pantesan aku cari-cari ga nemu-nemu medsosnya, padahal penasaran banget sama penulisnya.

    Kalo karya pertamanya saja udah bikin orang suka, yang selanjutnya pasti ditunggu-tunggu nih ka. Apalagi penulis lagi bikin naskah kedua.

    ReplyDelete
  3. Ternyata seorang penulis pun kerap dilanda rasa tidak percaya diri. Jadi penasaran sebenarnya siapa ini Elektra Queen ini. Tapi biarlah tetap tertutup. Biar kami menikmati karyanya saja. :)

    ReplyDelete
  4. Kamu punya bayangan nggak sih, Na...siapa Elektra Queen ini? Hehehe...kepo banget ya pertanyaanku.

    Jadi malah pengen nanya ke Elektra, "apa yang membedakan karya dia sebagai seorang Elektra dengan karya sebelumnya sebagai 'bukan Elektra'"?

    ReplyDelete
  5. baru tau kalau di novel ini ada 3 bersaudara, aku kira cuman ada Amelie, tp trnyata ada 2 saudaranya lagi. apalgi karakter ketiganya berbeda, nah ini klo aku yg jabarin 3 bersaudara dengan karakter berbeda sangat sulit. mungkinkah kak Elektra juga begitu??

    ReplyDelete
  6. Dari cara Elektra menjawab pertanyaan, saya jadi nebak-nebak buah manggis siapa Elektra Queen ini sebenarnya.
    Duhh rasa penasaran ini menggerogotiku.

    ReplyDelete
  7. Baru dipemberhentian ke-5 blogtour ini ternyata terungkap kalau kak Elektra ada twitter. Dan disini juga saya baru kenal dengan saudara-saudara Amelie karena di blog sebelumnya cuma terungkap saudaranya Zach saja. Memang manusia ngga ada yg sempurna bahkan kak Elektra pun yg kata saya penulis yg handal pernah merasa minder. Semangat terus kak untuk menghasilkan karya2 selanjutnya. Ditunggu👌

    ReplyDelete
  8. Kalau sejak ikut lomba sudah pakai akun twitter yang itu, berarti sudah sejak awal pula si penulis ini menggunakan nama Elektra Queen untuk menyamarkan identitas aslinya ya? Saya jadi bertanya-tanya nih, apakah hal ini sengaja dilakukan sebagai pembuktian bahwa naskahnya yang ini bisa ikut bersaing dan menang tanpa ada embel-embel namanya sendiri yang sebelumnya sudah pernah rilis buku?

    ReplyDelete

What is your thought?