Pages

Sunday, May 4, 2014

What Happened to Goodbye

Pengarang: Sarah Dessen
Penerbit: Elex Media Komputindo
Tahun terbit: 2013
Halaman: 474

Hidup Mclean Sweet berubah sejak kedua orang tuanya bercerai. Ibunya, Katherine, kini menikah dengan pelatih baru tim basket Universitas Defriese, tim idola Mclean dan ayahnya, Gus, dan memiliki anak kembar. Sakit hati dengan tingkah ibunya, Mclean memutuskan untuk ikut ayahnya yang bekerja berpindah-pindah sebagai agen jual-beli restoran. Dalam dua tahun, sudah empat kali Mclean berpindah tempat tinggal. Dan empat jati diri ia miliki di tempat- tempat tersebut. Di Tyler, ia adalah Mclean yang keluarganya terkena skandal; di Montford Falls, ia adalah Eliza si gadis pemandu sorak yang populer; di Petree, ia adalah Lizbet yang pecinta disko dan ber-make-up tebal; dan di Westcott, ia adalah Beth si anggota OSIS. Mclean senang memulai segalanya dari baru dan memilih jati dirinya di setiap tempat baru yang didatanginya, sampai akhirnya ia tiba di Lakeview.

Mclean dan ayahnya berada di Lakeview karena Gus harus membereskan sebuah restoran bernama Luna Blu, yang dikelola oleh seorang wanita bernama Opal. Restoran tua ini telah lama hanya bergantung kepada pelanggan setianya. Gus bertugas merombaknya agar keuntungan Luna Blu dapat meningkat. Di tempat ini, Mclean telah memutuskan untuk menggunakan nama Liz Sweet, namun sepertinya kota ini telah memutuskan bahwa Mclean akan menjadi dirinya sendiri. Akhirnya, ia pun dikenal dengan nama Mclean. Perlahan-lahan, di kota ini, Mclean memiliki pertemanan yang selama ini ia hindari dengan Dave Wade, tetangganya yang genius; juga dengan Heather, Riley, dan Ellis, ketiga teman Dave; serta Deb, si pintar yang tidak punya teman. Mclean juga terlibat dalam proyek pembuatan maket kota Opal.

Walau sudah mulai hidup nyaman di kota baru, masa lalu Mclean tidak bisa lepas begitu saja. Ibunya masih terus mencoba mendekati Mclean, bahkan mengancam akan meninjau ulang hak perwalian anak yang dimiliki ayah Mclean. Mclean yang kesal merasa bahwa ibunya hanya berusaha mengungkungnya dan menjauhkannya dari sang ayah, yang dinilainya sebagai korban dari perselingkuhan sang ibu. Namun, benarkah ibunya sejahat itu? 

Kisah What Happened to Goodbye menggambarkan akibat perceraian orang tua bagi anak. Walau kedua orang tua merasa sudah berhasil mengatasi perceraian itu, ternyata tidak demikian dengan sang anak. Mclean berusaha menghapus masa lalunya dengan meninggalkan lingkungan lamanya, di mana orang-orang telah mengenalnya sebagai anak dari lelaki yang istrinya direbut oleh idolanya sendiri. Mclean berusaha menghindari tatapan iba orang-orang di sekelilingnya. Oleh karena itu, ia memilih ikut ayahnya, di mana kesempatan untuk memulai kembali kisah hidupnya dari nol terbuka lebar. Selain itu, Mclean juga enggan berkawan dekat dengan orang-orang baru karena ia takut akan dikecewakan. Buatnya, hidup datang dan pergi seperti yang dijalaninya adalah pilihan terbaik agar ia tidak perlu terluka lagi. Namun demikian, hidup tidak bisa selamanya diisi dengan berlari. Dan akhirnya, Mclean mendapatkan kesempatan untuk kembali menjalani hidup normalnya di Lakeview.

Seperti biasa, Sarah Dessen berhasil menuliskan kisah yang sarat pelajaran hidup dengan cara yang sederhana. Kisah keseharian Mclean sangatlah nyata dan mengalir layaknya kehidupan kita sehari-hari. Perkembangan plot dan karakter dibangun dengan pelan dan menyatu seiring waktu yang dihabiskan Mclean di Lakeview. Tokoh-tokoh pendukungnya pun dibangun dengan sangat nyata dan detail, sama halnya dengan novel-novel Sarah Dessen lainnya. Tidak ada tokoh antagonis di sini, termasuk tokoh ibu Mclean, Katherine, dan ayah tiri, Peter Hamilton. Semua digambarkan memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Namun demikian, interaksi mereka secara langsung maupun tak langsung berpengaruh pada perkembangan kepribadian Mclean.

Sayang, dibanding novel-novel Sarah Dessen yang saya baca sebelumnya, kisah What Happened to Goodbye menurut saya terlalu datar dan kurang eksplorasi. Mengenai karakter Dave, misalnya. Sejak awal cerita, pembaca telah disuguhkan potensi konflik antara Dave, yang genius namun ingin hidup selayaknya remaja normal, dengan kedua orang tuanya, yang menginginkan potensi Dave benar-benar dikembangkan secara optimal dan cenderung overprotektif. Namun, sampai akhir, tidak ada penyelesaian atas pertentangan ini. Yang ada hanya kompromi Dave. Selain itu, ada juga tokoh Jason, yang sepertinya adalah Jason yang sama dari novel The Truth about Forever, yang kini telah berubah. Namun penyebab perubahan itu dan bagaimana hubungannya dengan Macy (tokoh utama The Truth about Forever) kini tidak dijelaskan sama sekali. Untuk tokoh Mclean sendiri, sebenarnya saya pribadi berharap akan ada konfrontasi dari teman-teman masa lalu Mclean, yang mengenal dirinya sebagai Eliza, Lizbet, dan Beth Sweet. Biar makin ramai. Sayang, ternyata tidak ada...

Secara umum, buku ini sangat bermanfaat untuk dibaca. Walaupun merupakan karya penulis barat, adegan romance-nya sangat minim dan aman dibaca oleh pembaca remaja. Namun, bagi penggemar Sarah Dessen, novel ini tidak secemerlang novel-novel lainnya seperti The Truth about Forever, Along for the Ride, dan Lock & Key.



2 comments:

  1. tak kira kamu udah baca semua bukunya Sarah Dessen :)
    jadi, dari semua bukunya SD yg udah kamu baca yang paling recommended adalah The Truth about Forever, Along for the Ride, dan Lock & Key? baru baca yang Along for the Ride :p

    ReplyDelete
    Replies
    1. Belum kok Lis. Kayaknya ada 3 buku yang belum kubaca. Recommended sih TTaF sama AftR. Kalo Lock & Key aku bilang lebih dark ceritanya. Bagus juga sih, cuma dark. eheheh..

      Delete

What is your thought?