Pages

Tuesday, May 12, 2020

The Kiss Quotient


Pengarang: Helen Hoang
Penerbit: Corvus (Inggris)
Tahun Terbit: 2018
Halaman: 321

Buku saya baca dalam bahasa Inggris, untuk e-book tersedia di Google Play Books.

Stella Lane memiliki Asperger's Syndrome. Ia memiliki otak cerdas dan fokus yang luar biasa yang menjadikannya seorang ahli ekonomi bergaji fantastis, namun canggung dalam berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya. Ia merasa terganggu dengan bahan pakaian yang menggesek kulitnya, ia selalu salah berbicara sehingga membuat orang di sekitarnya sedih atau marah, dan terutama... Ia tidak bisa berpacaran. 

Kedua orang tua Stella mengharapkan Stella untuk segera menikah dan memberikan cucu karena Stella adalah anak tunggal dan mewarisi kekayaan yang cukup besar. Kandidat sudah ada, tak lain dan tak bukan adalah teman sekantor Stella sendiri, Phillip. Namun bagaimana ia bisa menikah sedangkan untuk berpacaran saja ia tidak bisa?

Stella kemudian memutuskan untuk menggunakan jasa escort untuk mengajarinya cara menjalin hubungan dengan pria, terutama untuk melatihnya berhubungan seksual. Pengalamannya berhubungan seksual selalu buruk dan membuatnya ketakutan dan ia tidak ingin calon suaminya nanti meninggalkannya karena hal ini.

Michael sudah 3 tahun menjadi escort. Bukan karena dia suka, tapi karena ia harus membayar tagihan rumah sakit ibunya dan mencukupi kebutuhan ibu, nenek, dan kelima adik perempuannya. Menjadi escort memberikan pemasukan lumayan, apalagi jika kliennya wanita kaya raya. Michael memang berwajah tampan dan berbadan atletis serta memiliki kepribadian yang disukai wanita. Aturan Michael jelas: hanya bekerja di hari Jumat dan tidak ada pengulangan klien. Ketika mendapati bahwa kliennya bernama Stella, ia menduga kliennya itu menggunakan identitas palsu dan hanya seorang wanita paruh baya kesepian seperti kliennya yang lain. Betapa kagetnya Michael ketika mendapati Stella adalah wanita muda yang cantik, elegan, dan sepertinya tidak membutuhkan bantuannya. Apalagi ketika Stella berkeinginan untuk menyewanya untuk beberapa waktu demi mengajarinya pelajaran seksual.

*******


Beberapa tahun terakhir, saya menderita reading slump. Saya berhenti membaca novel dan lebih banyak menghabiskan waktu untuk merajut atau membaca buku-buku non-fiksi edukasi karena kebutuhan pekerjaan. Namun, ketika menemukan novel ini, saya langsung tersihir dan sangat menikmati membacanya. Saya bahkan membacanya berkali-kali! Apa karena ceritanya dipenuhi adegan erotis? Tidak, bukan itu walau tentu saja buku ini memiliki banyak adegan erotis yang diceritakan secara detail dan nyummy banget! Namun hal itu tidak cukup untuk membuat saya memberikan nilai tinggi pada buku ini. Cara Helen Hoang membangun chemistry antara Stella dan Michael dan juga cara ia menghidupkan kedua karakter utama inilah yang membuat saya jatuh cinta teramat sangat dengan The Kiss Quotient ini.

Stella, si cantik berotak encer tapi canggung dalam pergaulan ini, sebenarnya ingin sekali berbaur dengan orang lain tetapi ia selalu merasa rendah diri dengan autisme yang ia miliki. Maka ia pun berusaha keras mengerti jalan pikiran dan perasaan orang lain, mencatat setiap hasil pengamatannya dan mengoreksi dirinya setiap saat. Keputusannya menyewa escort didasari keinginannya menjadi pasangan yang ideal bagi suaminya kelak--yang pada awal cerita mengacu ke Phillip, si playboy kantor yang kebetulan berasal dari kalangan pergaulan yang sama dengan Stella, dan ia berusaha keras menekan rasa tidak nyamannya harus berhubungan dengan laki-laki yang sebenarnya ia rasa tidak cocok. Michael, tidak disangka-sangka, justru merupakan apa yang ia butuhkan. Michael yang ahli dalam teknik bercinta tentu bisa mengajarkan Stella segalanya, tapi di balik itu, latar belakang Michael yang hidup dikelilingi wanita di keluarganya juga membuat Stella bisa merasa nyaman di luar urusan seks. 

Michael sendiri merupakan karakter yang unik, walau bisa dibilang terlampau sempurna--tapi ya saya sih fine-fine aja ya. Ia punya masalah keluarga yang cukup pelik yang membuatnya kesulitan ekonomi dan terpaksa menjadi escort. Namun demikian, keluarganya saling menyayangi dan ramai. Lingkungan keluarga yang dipenuhi wanita dan juga pekerjaan sehari-harinya yang di luar dugaan justru menjadi hal yang cocok dengan Stella.

Hubungan keduanya berjalan manis, namun selalu dibayangi oleh akhir kontrak mereka. Stella selalu berusaha menekan perasaan cintanya kepada Michael karena ia percaya Michael hanya menjalankan pekerjaannya. Di lain pihak, Michael pun merasa bahwa Stella akan langsung meninggalkannya begitu pelajarannya selesai. Mana mungkin seorang perempuan terpelajar dan kaya raya sepertinya mau menghabiskan hidup dengan seorang yang mencari uang dengan menjajakan seks seperti dirinya. Ketakutan dan kesalahpahaman keduanya sungguh membuat geregetan!

Walau jalan ceritanya sudah bisa ditebak, dan Helen Hoang sendiri pun sudah mengatakan bahwa The Kiss Quotient merupakan kebalikan dari kisah film ternama Pretty Woman, The Kiss Quotient tetap bisa dinikmati sebagai suatu kisah romance baru dengan tokoh-tokoh yang memiliki karakter kuat dan hidup. Buku ini bisa banget jadi teman menghabiskan waktu selama masa karantina di rumah. Tapi ingat, harus sudah berusia dewasa ya!!!



No comments:

Post a Comment

What is your thought?