Pengarang: Robert Galbraith
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit: 2013
Jumlah Halaman: 517
Supermodel Lula Landry ditemukan tewas mengenaskan karena jatuh dari balkon flatnya di dini hari bersalju. Polisi beranggapan bahwa Lula, yang memang menderita bipolar, bunuh diri dengan cara meloncat dari flatnya. Namun, kakak angkat Lula, John Bristow, tidak percaya bahwa adiknya itu bunuh diri. Ia lalu menyewa detektif ex-polisi militer, Cormoran Strike, untuk menyelidiki sebab kematian Lula sebenarnya.
Cormoran Strike adalah detektif yang brilian namun sebenarnya memiliki kehidupan suram. Lahir sebagai anak luar nikah dari seorang bintang rock dan supergroupie, pulang dari perang karena cacat, memiliki hubungan yang putus-sambung dengan kekasihnya, dan kini kantor detektifnya hampir saja tutup karena bangkrut. Ia pun terpaksa menerima permintaan Bristow karena bayarannya yang cukup besar untuk membayar sewa kantor. Pada saat yang bersamaan, Robin Ellacott, si sekretaris temporer, datang untuk membantu di kantor Strike. Siapa sangka, Robin akan menjadi partner yang sangat cekatan dan pintar bagi Strike.
Penyelidikan Strike atas kematian Lula Landry membawa Strike memasuki dunia penuh gemerlap yang dijalani seorang supermodel dan juga kenangan gelap masa lalu Lula, yang adalah anak adopsi keluarga Bristow. Di masa terakhir hidupnya, Lula ternyata tengah mencari ayah kandungnya yang keturunan Afrika.
Apakah Lula benar dibunuh atau bunuh diri? Jika ia benar dibunuh, apa motif si pembunuh sebenarnya: warisan, cemburu, atau hanya gelap mata?
Novel ini tidak sekedar bercerita mengenai teknik penyelidikan yang dilakukan Strike dan alibi tiap tokoh yang terlibat di saat-saat terakhir hidup Lula, namun juga memberi kehidupan tiap tokohnya. Setiap tokoh diceritakan secara detail latar belakang kehidupannya, cara berpikirnya, dan juga kepentingannya terhadap Lula. Hal ini membuat penyelidikan terhadap kasus semakin menarik, karena ternyata tiap tokoh memiliki penilaian yang berbeda baik terhadap Lula maupun terhadap tokoh lainnya. Belum lagi, Lula sendiri ternyata menyimpan rahasia.
Memang kepuasan utama dari membaca novel detektif adalah apabila pembaca akhirnya bisa menebak dengan benar pemecahan kasusnya. Namun, dalam buku ini, prosesnya justru lebih menarik. Semakin mengenal para tokoh dan fakta baru yang dibeberkan, semakin tebakan saya berubah-ubah. Dan pada akhirnya, ketika semuanya terbuka, saya bisa menebaknya karena saya telah dibimbing sepanjang cerita ke arah tersebut.
Yang agak mengganggu, menurut saya, adalah detail kehidupan pribadi Strike yang mengambil porsi cukup banyak di cerita. Buat saya, ada beberapa bagian yang sebenarnya tidak perlu diceritakan karena tidak memiliki relevansi terhadap kasus. Namun, apabila Robert Galbraith bermaksud membuat kisah Cormoran Strike menjadi serial, saya rasa hal itu memang diperlukan, karena toh dalam novel serial memang biasanya aspek kehidupan pribadi dari si tokoh utama akan dikembangkan. Dalam novel-novel Sherlock Holmes misalnya, kehidupan pribadi Holmes tentu mendapat tempatnya sendiri dalam tiap serinya dan fans pun menyukainya. Pertanyaannya, setelah jati diri Robert Galbraith yang sebenarnya (J.K. Rowling) terungkap, apakah buku ini akan memiliki penerus?
Untuk sebuah novel debut (bagi Robert Galbraith, dan novel detektif debut bagi J.K. Rowling), menurut saya Dekut Burung Kukuk cukup memuaskan. Penceritaannya yang runut dan membuat kisah penyelidikan Cormoran Strike seakan nyata menurut saya merupakan kekuatan buku ini. Jika ada lanjutannya, mungkin saya akan membeli dan membacanya juga.
"Semakin mengenal para tokoh dan fakta baru yang dibeberkan, semakin tebakan saya berubah-ubah."
ReplyDeleteSamaaaa! Setiap saksi baru diwawancara dan ngasih keterangan berbeda, dia langsung aku curigai hehehe. Nice review :)
Hehe iya kaan. Nggak ketebak gitu.
DeleteThank you~
Wah ini pasti novel misteri nih ,, wajib bikin pembacanya penasaran .. ditambah ini novel detektif , pembaca harus nebak - nebak nih pelakunya + endingnya gimana ... penasaran deh XD
ReplyDeleteIya.. baca dong. ehehe
DeleteSkip paragraf awal. Belum baca bukunya dan masih ada di lemari. Beberapa review bilang cukup memuaskan dan bakal membeli lanjutannya. Jadi penasaran deh
ReplyDeleteBaca mbaaak!! Mbak kan bacanya cepet. Kalo temen-temenku banyak yang nggak lanjut baca. Aku juga hampir ga lanjut tapi makin ke belakang makin ga bisa berhenti baca. Ihiihihiii
DeleteKok Rowling pakai nama samaran segala ya? Toh ujung2nya ketahuan jugaa :D
ReplyDeleteahahaha..idem sama Desty *aku skip paragraf awal, karena belum baca bukunya*
ReplyDeletebagus mana Na' sama TCV?
*soalnya uda lama pengen TCV - apalagi ada diskonan*
#butuhsaran
*thanks for the review*
Ini buku terjemahan yang (lagi-lagi) masih ngehits yang semenjak aku tau..., belum baca deh, padahal waktu itu ada buntelan dengan syarat yang teramat mudah, sayang terlewatkan. Buku misteri nih, masih mencoba-coba di horror dulu, itupun mystery masih baca sedikit :D
ReplyDelete"Apakah Lula benar dibunuh atau bunuh diri? Jika ia benar dibunuh, apa motif si pembunuh sebenarnya: warisan, cemburu, atau hanya gelap mata?" ihh banyak tanya,cari tau aja sendiri
ReplyDeletenice review kak
Semenjak buku Harry Potter kan, Tante Jo emang sudah piawai dalam meramu misteri, jadi memang tidak heran bila tebakan akan siapa "dia" selalu berubah-ubah. Seperti buku pertama Harry Potter misalnya. Tidak ada yang menyangka, atau tepatnya aku tidak menyangka, kalau tokoh di awal bab 17 adalah dia.
ReplyDelete