Padma Paramita meninggalkan Indonesia setelah menyuruh laki-laki yang ia cintai sekaligus sahabatnya, Rajata, menikahi sahabatnya yang lain, Resita. Kini, dua tahun kemudian, Padma akhirnya kembali ke Indonesia dan menghadiri pernikahan kedua sahabatnya itu. Walau ikhlas, Padma masih belum bisa menghilangkan rasa sakit di hatinya. Hanya Daka, sahabatnya yang lain, yang selalu berada di sisinya dan menghiburnya.
Padma lalu diajak Daka bekerja sebagai SEO officer di kantor Daka, untuk memberikan kesibukan kepada Padma. Kedua sahabat mereka, Resita dan Rajata, selalu mengira Padma akan berakhir bersama Daka. Namun, Padma merasa hubungannya dengan Daka tidak akan bisa berubah dari sekadar sahabat. Selain itu, Daka menutup diri dari perempuan karena trauma masa lalunya.
Suatu hari, seorang karyawan dari kantor pusat Singapura, Riko, menghampiri Padma dan sejak itu Padma menjadi dekat dengan Riko. Riko bahkan sungguh-sungguh ingin menikahi Padma, walau tahu kalau Padma belum mencintai laki-laki itu. Apakah akhirnya Padma menemukan orang yang tepat sebagai pengganti Rajata?
❤❤❤
Wedding Rush rasanya membahas masalah jutaan umat nih: move on. Hehe. Memang ya, susah banget rasanya melihat orang yang kita cintai/ pernah kita cintai bersama orang lain. Lebih susah lagi kalau masih satu lingkungan pergaulan. Rasanya setiap hari luka di hati ini mendapat siraman cuka, irisan cabe, garam, dan lain sebagainya. Biar otak udah bilang, "gue ikhlas", hati rasanya susah banget diajak kompak #inibukancurhat. Nah, ini dia yang terjadi pada Padma. Seorang Padma yang artis terkenal dan cantik serta selalu tampil percaya diri ternyata kalah oleh sahabatnya sendiri. Maka, ia memutuskan untuk menjauh setelah mengaku kalah, ketimbang harus melihat dua sahabatnya itu bermesra-mesraan di depan matanya setiap hari. Sayang, menjauh tidak menyelesaikan masalah, hanya menunda.
Ini karya Jenny Thalia Faurine pertama yang saya baca dan saya menikmati gaya menulisnya yang mengalir dan menggunakan bahasa sehari-hari yang mudah dipahami. Ringan, tapi bikin nggak mau berhenti baca. Interaksi tokoh-tokohnya juga hangat. dan membuat saya kangen hang out dengan teman-teman saya. Tapi menurut saya, karakter tokoh-tokohnya kurang hidup, kurang tergali. Saya cuma tahu kalau Rajata itu pendiam, Resita itu suka pakai warna lipstik sesuai mood, Padma terlalu mandiri, dan Daka too friendly, tapi saya kurang bisa mengenal mereka dari interaksi mereka selama cerita; sifat mereka terasa membaur satu sama lain. Rasanya saya merasa masih ada jarak dengan mereka, seperti saya menyaksikan interaksi orang-orang tapi yang bukan teman-teman saya, cuma kebetulan aja kenal. Padahal saya lebih suka merasa berada di antara mereka, seakan mereka adalah teman dekat saya yang saya kenal karakternya.
Oh iya, buku ini punya quotes "menampar" lho di tiap awal babnya. Nih misalnya:
I want someone who loves me when I'm around and loves me more when I'm not.
A man's biggest mistake is giving another man an opportunity to make his woman smile.
Buku ini bisa jadi pilihan bacaan di kala santai. Ceritanya bakal membuat kamu geregetan--dalam arti yang baik tentu saja.
Review ditulis dalam rangka Review Marathon Wedding Rush
Review Marathon ini diikuti oleh 7 blog, yang setiap hari akan bergantian posting review buku Wedding Rush dan wawancara 1 pertanyaan dengan Jenny Thalia Faurine
INTERVIEW SAYA DENGAN JENNY THALIA FAURINE
Jennyyy.. Selamat ya atas novel barunya, Wedding Rush. Bisa ceritain inspirasi kamu menulis novel ini nggak?
Sebenarnya inspirasinya cuma dari foto orang-orang di resepsi pernikahan gitu. Lalu iseng aja keluar pemikiran tentang "Gimana ya kalau ada orang yang nggak ikut senang sama pernikahan itu, tiba-tiba muncul". Dikombinasikan dengan otak yang error setelah UTS, jadilah Wedding Rush ini. :D
Oh iya, di launching Le Mariage kemarin, Jenny juga sempat cerita sih tentang ini. Tapi saya kok nggak percaya ya? Saya percayanya ini terinspirasi dari kisah nyata Jenny yang katanya sering di-friendzone. Mungkin di antara yang nge-friendzone ada yang udah nikah? *sotoy* *diselepet Jenny*
Nantikan review dan interview dengan Jenny selanjutnya di blog peserta Review Marathon lainnya setiap hari, yang urutannya bisa kamu lihat di sini:
- Glasses and Tea
- Buku Famu Famu
- Kumpulan Sinopsis Buku
- The Cute Geek
- Ky's Book Journal
- Dinoy Books Review
- Books Over All
Sebagai penutup, akan ada giveaway di blog pengarang, Jenny Thalia Faurine, http://jennythalia.wordpress.com. Hadiahnya apa? Kita tunggu aja ya bareng-bareng...
Selamat menikmati Review Marathon Wedding Rush!!
Penasaran, penasaran. Gimana ya endingnya :)
ReplyDeleteGimana hayoo???
DeleteTertampar quote-nya :))
ReplyDeleteMasukin ke wishlist ahh…
Pas banget ini novelnya sama Kak Nana yg lg jadi #TimMoveOn XD
Iya nih mentang-mentang masuk Tim Move On dapet bukunya juga tentang move on. hihi
DeleteHmmm buku ini masuk di seri Le Mariage. Tapi disebutkan di atas kalau ini bercerita soal move on. Nah, akik jadi mikir seberapa lekat dan dalam sih keseluruhan cerita ini dengan tema pernikahan? Yang pasti bukan fokus sama pernikahan Rajata & Resita kan? Soalnya tokoh utamanya si Padma. Bau-baunya nih, Padma nerima tawaran Riko deh. Soalnya Riko ngajak nikah pan yak? Terus dikasih judul Wedding Rush seolah tersirat kalau Padma buru-buru nikah. Aduh, tebakan aku aja sih ini. Nggak tau deh bener apa nggak. Review-nya bikin aku bertanya-tanya. Haha. (>﹏<)
ReplyDeleteKayanya konfliknya rumit sekali ini ya? Wih reviewnya bagus jadi penasaran :D
ReplyDeleteReviewnya singkat dan jelas. Jadi tertarik buat baca wedding rush. Quotesnya kereen>< bekas tamparannya masih nyut-nyutan nih wkwk.
ReplyDeleteWah jadi tambah penasaran banget sama novel ini kak, pengen banget baca kelanjutannya terlebih quote nya itu lho bikin gimana gtu =)
ReplyDeleteBeuhh, nambah ngiler pengen punya novelnya :3 Pengen deh seperti Padma yang gampang move on gak seperti saya *oops* Tapi kok saya baca sinopnya nyesek yak? Hadeh -_- Oiya! Reviewnya keren sehingga membuat orang makin klepek klepek sama Wedding Rush ini. Oke ka Jenny, novelmu yang penuh quotes ini memang nampar :D
ReplyDeleteWahh…novel ini ternyata membahas soal move on ya :) Harus baca nih. Meskipun berlebel Le Mariage saya rasa saya bakalan suka dengan novel ini. Tema tambahan soal move on-nya tadi itu lho yang bikin saya penasaran. Yahh…itung-itung kalau bisa baca buku ini, bisa mengatasi masalah saya yang lagi kesulitan move on #Eh?
ReplyDeleteKisahnya si Padma ini rumit juga ya. Jatuh cinta sama sahabatnya. Nggak usah ditanya rasanya deh…sakit banget, udah pernah ngerasain soalnya #YahhCurhat :D
Review nya singkat padat dan jelas, bikin gregetan jd pengen punya novelnya>< Btw quotes nya bener2 nampar, masih berbekas nih tamparannya wkwk XD
ReplyDeleteHuaaa, jadi merasa kesindir baca review nyaa >.< btw review nya keren kak, ga bertele-tele, ga panjang tapi mencakup semua intinya. Membuat saya makin penasaran nih hihi ^^ dan quotes nya menampar saya karena saya ga pernah tuh nemuin orang yang mencintai saya kaya gitu huaaa *abaikan*
ReplyDeleteKalo dari review ini aku ngerasa kayak ok kisahnya Padma 'njelimet' banget, sedangkan Resita dan Rajatanya adem ayem (lah sok tau, wkwk). Konfliknya complicated sekali bagiku; gebetan nikah sama sahabat, move on, friendzone (kayanya, sama Daka), dan terus sama Riko, tuh, gimana? Php? Wkwk. Banyak cincong banget aku xD
ReplyDeleteReview singkatnya bagus dan bikin penasaran maksimal. :3 aku suka baca review yang singkat dan jelas gini drpd yang pjg2, hehe. :D
Nama : sabila rahmah azzahra
ReplyDeleteDomisili : prabumulih, palembang, sumatera selatan
email : sabilarahmah1@gmail.com
Jawaban : aku ngeliat postingan ini dari twitter kakak, setelah baca sinopsisnya aku tertarik banget sama novel kakak. pertanyaan kakak itu bikin nyesss, secara itu yang aku alamin sekarang. menurut aku ketika kita mencintai sahabat kita, yang ita lakukan cuma bisa menyembunyikan perasaan kita sendiri, secara kita udah sahabatan apalagi sahabatannya udah lama masa persahabatan kita harus hancur gara-gara cinta. Dan seandainya kita bisa mengubur perasaan kita mending kita kubur aja. walaupuun rasanya sakit insya allah bisa kok. jodoh itu nggak kemana, dan kalo memang menurut kita harus diperjuangin perjuangin aja. cinta nggak harus memiliki, cinta hadir jika kita merasa nyaman sama seseorang :)
semoga aku bisa dapetin novel kakak, dan aku bisa jadi penulis kayak kakak amin O:)
Si Padma ini baik banget, yak. Mau aja gitu ngalah sama sahabat, dan nyuruh orang yang dia cintai buat menikahinya. Doh! kalo aku mah udah pasti diperjuangin. Sahabat, sih, sahabat, tapi kalau menyangkut masalah kesehatan hatiku, ya sorry-sorry aja kalau disuruh ngalah. *digeplak massa*
ReplyDeleteAku ga pernah mikir kalau di setiap pernikahan itu pasti ada yang ga suka, dipikiran aku, setiap pernikahan pasti orang bakalan ngerasain kebahagiaan. Mbak Jenny ini, pikiran nya emang bercabang, pasti ada aja yang bikin dia terinspirasi buat bikin novel, keren Mbak, ditunggu karya selanjutnya.
ReplyDeletereviewnya bagus banget aku suka :D quotenya gileeee kerennnn :D gak sabar pengen cepet-cepet baca novelnya :D
ReplyDeleteWah ide gilanya Jenny manjur juga. Dia kepikiran tentang orang-orang yang nggak senang muncul di pernikahan. Salam kenal. :))
ReplyDeletehadeehh, gini nih kalo yang namanya cinta segitiga, pasti ada yang ngalah dan harus rela sakit hati. Sakit hatinya bertambah pula dengan orang yang dicintai dan si pesaing adalah sahabat sendiri.. Tapi keren ah idenya. Ngambil ide cerita dari sisi orang yang gak seneng sama pernikahan. Eh, bukannya gak seneng ngeliat orang bahagia itu, munafik yaa ? #eh gagal fokus ^^
ReplyDeleteDapet inspirasinya esik banget tuh Jen. Lagi liat-liat foto resepsi, imajinasi langsung ngalir. Penasaraaan sama bukunya!! Soalnya ini antara cinta dan persahabatan juga, jadi menarik. :)
ReplyDeleteIde cerita tentang move on itu biasa tapi sangat berarti buat pembaca... salut buat jenny yg mgangkat tema move on...
ReplyDeleteJujur, karena dari urutan reviewer blog ini mendapat urutan pertama jadi hasilnya setelah membaca review kak tina aku menjadi sangat penasaran dengan cerita novel ini. tapi sayang karena ini adalah review marathon, maka sebelum memberi penilaian aku memutuskan untuk membaca semua review dulu baru membei penilaian. dan hasilnya, aku kecewa dengan review kak tina. selain pengenalan toko yang tidak lengkap, disini juga menjelaskan bahwa Padma tokoh utama wanitanya menyuruh Rajata menikah dengan sahabatnya. tapi nyatanya yang kutemukan di review ain itu saah. disini Padma menyadari bahwa cintanya pada Rajata sepertinya bertepuk sebelah tangan makanya ia memilih untuk menjauh. dan dari segi penilaian novel, kak tina mencantumkan kekurangan dari novel yang berupa karakter para tokoh yang tidak begitu kuat. pertanyaan untuk penulis juga menarik, itu point utama yang memang ingin aku ketahui dari novel ini.
ReplyDeleteUdah baca novelnya belum? Soal Padma menyuruh Rajata atau nggak, bisa diketahui kalo kamu udah baca novelnya :)
Delete