Judul Buku : COME BACK TO ME
Pengarang : ARINI PUTRI
HargaJual : Rp 77.700
Isbn/Ean : 978-602-70362-5-3
Bulan/TahunTerbit : JANUARI 2016
Panjang x Lebar : 13 x 19 cm
Jumlah Halaman : 386 hlm
Genre : Contemporary Romance
Kategori : Novel
Ced bertemu Senna ketika menolong gadis itu yang hampir tertabrak anak-anak yang bermain skateboard. Reaksi spontan Ced adalah memarahi gadis itu, yang tidak berhati-hati ketika berjalan. Namun, alangkah kagetnya Ced ketika mengetahui bahwa gadis yang ia marahi itu buta.
Ced adalah seorang furniture designer yang berkepribadian dingin. Ia tidak pernah memedulikan hal lain selain pekerjaannya dengan kayu. Namun, perasaan bersalahnya kepada gadis buta yang ia marahi membuatnya mau datang ke Bittersweet, kafe tempat ia bertemu gadis itu. Senna merupakan supplier cookies kafe itu dan secara rutin mengantarkan kuenya ke sana. Pertemuan dan perkenalannya dengan Senna kemudian membuat Ced tak bisa lepas dari gadis buta yang memiliki mata coklat almond paling memikat dan senyum paling tulus yang pernah dilihatnya.
Senna mengalami kecelakaan ketika berumur 10 tahun. Sejak itu, ia tidak bisa melihat lagi. Kehidupannya penuh dengan cobaan karena tak semua orang bisa menerima kondisinya. Yang memberinya kekuatan selama ini hanyalah didikan almarhum ayahnya, yang menginginkan Senna bisa hidup mandiri walau memiliki keterbatasan fisik. Ketika bertemu Ced, akhirnya ia memiliki teman yang benar-benar menerima keadaannya. Ced pun dengan senang hati memberikan kesempatan bagi Senna untuk lebih mengenalnya, termasuk berbagi soal kayu, kecintaan Ced. Namun lagi-lagi, orang-orang di sekitar Ced menganggapnya tidak pantas bagi Ced dan hanya menyulitkan hidup Ced.
Bagaimana kisah Ced dan Senna selanjutnya? Benarkah Senna hanya menyulitkan Ced?
*****
Come Back to Me merupakan kisah cinta yang ringan yang memberikan efek menenangkan dan menyenangkan buat saya. Tipe-tipe buku yang pas dibaca ketika kamu butuh bacaan yang romantis dan manis, apalagi ketika hari hujan (hahay!). Tidak terlalu banyak detail setting yang diberikan Arini pada novel ini, namun tidak mengapa, karena fokus kisah ini ada pada karakter Ced, Senna, dan perkembangan hubungan keduanya yang menurut saya cukup sweet.
Ced merupakan tipikal orang yang selalu dikekang oleh ayahnya dan membutuhkan pembuktian diri. Ia tumbuh menjadi pribadi yang keras karena ayahnya selalu menentang dan meremehkannya. Ia bahkan tak segan mengusir gadis yang mencintainya hanya karena gadis itu pernah meragukan impiannya. Ketika ia bertemu Senna, untuk pertama kalinya ia menemukan orang yang bisa mengerti impiannya walau tidak berkutat di dunia yang sama. Bisa dibilang, pengetahuan Senna mengenai kayu dan furnitur nol besar, apalagi ia buta sejak kecil, sebelum ia bisa menentukan minatnya. Namun demikian, Senna bisa memahami passion Ced dan bersedia mempelajarinya.
Di lain pihak, Senna tumbuh menjadi gadis yang kuat dalam keterbatasannya, tapi masih ada rasa rendah diri. Berulang kali ia dianggap menyulitkan orang-orang di sekitarnya karena ketidakmampuannya untuk melihat. Senna sudah terlatih menerima keadaannya dan tidak berani berharap banyak untuk masa depannya. Kemunculan Ced dan kebutuhan Ced akan kehadiran Senna di sisinya membuat Senna merasa berharga dan diinginkan untuk pertama kalinya.
Interaksi dua orang yang memiliki luka masa lalu ini tentu menjadi daya tarik utama dari kisah ini dan Arini Putri menuliskannya dengan baik. Belum lagi konflik yang menimpa mereka, membuat cerita juga menjadi semakin menggigit.
Kekurangan buku ini mungkin di kesalahan ketik yang lumayan banyak--walau masih bisa dimengerti maksud kata sebenarnya, dan penggunaan kata "kita" yang sering digunakan untuk menggambarkan "aku dan dia" ketimbang "kami." Namun, untuk yang terakhir ini, mungkin Arini Putri bermaksud menggunakan bahasa sehari-hari, di mana orang memang sepertinya merasa terlalu kaku menyebut kata "kami" dan lebih luwes dan akrab menggunakan kata "kita". Akan tetapi, sebaiknya untuk karya tertulis semacam novel, penggunaan kata "kami" bisa digunakan sebagaimana mestinya untuk membantu menyosialisasikan kata ini dalam kehidupan sehari-hari pembaca.
Buat kamu pencinta romance, jangan sampai melewatkan buku ini.
Ini foto saya...
Udah cukup menyedihkan? Hahahahaha.... Saya nggak bisa foto mellow niiih... Udah muka pelawak dari sononya.
Tunggu postingan terakhir hari ini juga, di mana saya akan membagikan 1 buku Come Back to Me GRATIS yaaa!
Astagaaaa! Asli loh! Ini kenapa jadi pengen ketawa ya liat ekspresi sedihnya Kak Martina ^o^ Wkwkwkwk. Sorry kak... no offense ya... >.<
ReplyDeleteBaca sinopsisnya bikin terenyuh deh! Kisah kasih laki-laki dengan fisik sempurna dan gadis tuna netra sudah tentu akan menghasilkan cerita yang mengharu biru. Tapi emang ya, kebanyakan orang yang selama hidupnya sudah mengalami penderitaan macam Senna, biasanya justru akan muncul sebagai pribadi yang tangguh.
Aku penasaran pengen baca gimana perjuangan keduanya dalam mewujudkan cinta mereka yang pastinya mendapat banyak pertentangan dari sekitar. Apalagi dengan keterbatasan fisik Senna dan luka batin yang dibawa Ced.
Nana, astaga maaf aku mau ketawa lihat posemu. Bukannya kelihatan sedih malah lucu, Nana :D Aku numpang lewat saja ya nana sekalian blogwalking ah, gak ikutan giveawaynya. Tantangannya sulit :D
ReplyDeleteYaaah kok suliitt? Hahaha ikutan ayo!!!!
DeleteWuahaha ini kenapa harus pose kayak gini kak? xD aku gak pede wkwk *ngelaporgakbisaikutGA*
ReplyDeleteHahaha masa susah? Bisa dimodif koook.. ikutan ya
DeleteDi giveaway-nya ditantang pula bikin pose begini ya. Lah, aku jadi bingung nih, Mbak. Kalau foto yang ini jadi patokan, berarti buat ikutan kuisnya itu temanya disuruh muka sedih atau muka lawak nih? XD
ReplyDeleteWaooo, posenya lucuuu kak xD
ReplyDeleteSetiap baca review, aku selalu merasa dekat dengan Ced. Mungkin karena aku lagi di fase sering memberontak seperti halnya yang dilakukan oleh Ced, ya? AKu sering banget nggak sreg sama pilihan orang lain yang akhirnya berujung berontak.
ReplyDeleteKak Nana lucu banget >_< pengen cubit :D Imut Kak :D
Ini review kedua dari novel ini yg aku baca, dan kisah Ced-Senna ini bikin 'nyes' hati, manis & melankolis.
ReplyDeleteTantangan GA-nya seru jg niy, tapi bisa se-imut Nana nggak ya?? :D
Ced bikin aku ingin mengenal dia lebih dekat. Bagaimana dia bertahan padahal banyak orang yang meragukan dirinya. Bagaimana dia akhirnya bertemu sesorang yang mampu mengerti dirinya, yang sama-sama mengalami luka di masa lalu.
ReplyDeleteOhh Ced, ijinkan aku mengenalmu lebih dalam. *tsahh
Kak Nana lawak bangett. Gagal syedih malahan. :D
Oh ya ampun tantangannya.. :'(
ReplyDelete*sedih beneran nii takutnya... Nggak kuat cobaan *heheh
"Buat bahagia itu enggak susah, kok. dalam keadaan apa pun seharusnya kita bisa bahagia karena bahagia itu pilihan. kata-kata dari Senna ngemotivasi banget
ReplyDeleteNah ini aku suka cowok tipe kayak Cad...dingin hihihi. Pasti ceritanya penuh haru. Penasaran ^^
ReplyDeleteKisah manis yang penuh tantangan. Sangat memikat karena disajikan dg dua sisi kehidupan. Best.
ReplyDeleteNi Photo Challenge-nya ngingetin sama ... Aaah kece dah ;D
Sebuah kisah yg mengajarkan kita bahwa kekurangan bukanlah alasan untuk menemukan cinta sejati yg tulus, justru kekurangan lah yg membuat kita tau bahwa dia memang tepat untuk kita.
ReplyDeleteNovel yg sangat menginspirasi bagi banyak orang.
Cedddd. Belum mengenalmu saja, aku suda bisa tergila-gila. Senna sebelum membaca ceritamu saja aku sudah berempati bagaimana rasanya menjadi seorang tunanetra. Kayu, cookies dan hujan sesuatu yg berbau menyenangkan. Banyak yg berkata bahwa novel ini menyedihkan dannn saya sukakkk. Entah mengapa sesuatu yg berbau menyedihkan lebih terasa passss!!! Ngena dihati, maka dari itu ijinkan aku membaca cerita kalian Ced dan Senna.
ReplyDeleteAih sepertinya Ced tipikal cowok sweet gitu ya:3 penasaran dengan buku ini yang dari beberapa review yang kubaca kata sukses bikin baper. Semogaberjodoh deh sama buku ini, amiin!
ReplyDeletekeren, cowok tipe kayak Cad..
ReplyDeleteFake Danisa Buttter Cookies