Friday, September 23, 2016

[Blog Tour] Wonder Fall - Review


322 halaman, ukuran buku 14 x 20 cm
Penulis: Elektra Queen
Editor: Alit Tisna Palupi
Sampul: Dwi Anissa Anindhika
Layout: Gita Mariana
Desain Stiker: Gita Mariana

ISBN 978-602-70362-6-0
Tahun terbit: 2016
Harga: Rp. 77.000

Menjadi janda dengan satu anak di usia relatif muda bukanlah hal mudah. Hal ini dirasakan benar oleh Amelie. Sejak kematian suaminya yang mendadak, ia harus berjuang keras menghidupi dirinya dan putrinya yang masih balita, Elsa. Bergulat di antara dunia kerja dan rumah hampir menghabiskan energinya. Beruntung, Amelie memiliki ibu dan dua adik, Arianna dan Arabel, yang tidak pernah menolak untuk membantunya. Selain itu, masih ada pula keluarga mendiang suami yang ikut campur dalam urusan pribadinya. Ibu Ryan, Kalila, memang terkenal penuntut dari dulu. Dan kini, dengan dalih kebahagiaan Amelie dan Elsa, ia berusaha menjodohkan Amelie dengan kembaran Ryan yang baru pulang dari Afrika, Otto. Bagaimana Amelie harus bertahan melihat laki-laki yang bagai pinang dibelah dua dengan mantan suaminya setiap hari?

Seakan masalah keluarga belum cukup pelik, hidup Amelie ditambahi persoalan kantor yang sama membuat pusingnya. Zach Barata, atasan baru Amelie yang terkenal perfeksionis dan kaku, nyaris membuat Amelie yang biasanya pendiam dan pasif meledak. Laki-laki itu benar-benar tidak tahu caranya berinteraksi dengan manusia lain! Namun, suatu hari Amelie melihat sisi lain dari Zach; Zach yang kebapakan dan lembut, yang menyayangi keponakannya, Lionel, dengan sepenuh hati. Zach ternyata merawat anak mendiang kakaknya. Dan tanpa disengaja, Lionel malah dekat dengan Amelie. 

Mengenal Zach yang ternyata bisa lembut dan kebapakan membuat Amelie merasa nyaman. Apalagi Zach ternyata juga bisa dengan mudah akrab dengan Elsa, yang biasanya menjaga jarak dengan orang asing. Hubungan Amelie dengan Zach di kantor menjadi lebih nyaman, bahkan keduanya kini sudah bisa tertawa-tawa bersama. Namun, Amelie belum siap untuk membuka hatinya kembali. Ada rahasia yang disimpan Amelie rapat-rapat mengenai pernikahannya terdahulu yang membuatnya enggan terikat lagi dengan laki-laki. Selain itu, ia tidak mau dicap sebagai janda penggoda oleh orang-orang kantor. 

Di sisi lain, ibu mertuanya masih mendesaknya untuk mau dijodohkan dengan Otto. Otto ternyata cukup menyenangkan. Akan lebih mudah bila Amelie menerima perjodohan itu, karena dengan demikian tali kekeluargaan yang mulai renggang dapat dipererat kembali. Selain itu, tidak ada gosip yang perlu dicemaskan. Namun, mampukah Amelie bersanding dengan saudara kembar mendiang suaminya?



Lucu betapa saya merasa dekat sekaligus jauh dengan tema yang diangkat oleh Elektra Queen dalam buku Wonder Fall ini.

Karena saya belum menikah dan memiliki anak, rasanya permasalahan yang dirasakan oleh Amelie belum bisa saya rasakan. Saya tidak bisa berpikir in her shoes. Tidak heran kalau saya kerap merasa gemas sendiri ketika membaca reaksi Amelie atas apa yang terjadi pada dirinya sepanjang cerita. Ia begitu banyak pertimbangan dan begitu banyak ketakutan dalam melakukan segala sesuatu. Saya rasa, dalam cerita ini, saya mirip Arianna, adik Amelie yang berjiwa bebas dan tidak begitu suka berbasa-basi. Celetukan Arianna yang ingin kakaknya lebih rileks dan berani melangkah merupakan cerminan dari apa yang saya rasakan terhadap Amelie. Habisnya bagaimana ya, Amelie ini sebenarnya pintar dan cukup punya pendirian. Ia juga cukup tegas di kantor. Namun ketika menyangkut masalah percintaan dan anak, ia bisa berubah menjadi galau dan cenderung membentengi diri dari segala sesuatu. Gemesin banget deh pokoknya! 

Namun, di sisi lain, saya punya teman yang kondisinya mirip dengan Amelie, dan saya sering mendengar cerita mengenai pergulatan hidupnya. Kurang lebih sama seperti Amelie. Ada keengganan untuk berhubungan dengan keluarga mantan suami namun biar bagaimana, keluarga mantan suami masih menjadi keluarga besar anak dan seorang ibu tidak berhak menjauhkan anak dari kakek-neneknya hanya karena ayah si anak sudah meninggal atau bercerai dengan ibu si anak. Ada juga kerepotan dalam hal finansial, pendidikan anak, dan masalah-masalah yang mendadak muncul seperti anak sakit, anak merajuk, anak terkena masalah di sekolah. Kalau melihat dari cerita teman saya, memang akhirnya urusan ini memengaruhi pertimbangannya dalam memilih pasangan. Tidak lagi sekadar memenuhi selera pribadi, tapi juga mempertimbangkan kebutuhan anak sampai di masa depan. Cinta urusan kesekian, yang penting ia mendapatkan pasangan yang bisa menopang hidupnya dan anaknya. 

Oleh karena itu, saya bisa bilang bahwa apa yang Elektra Queen tulis di novel Wonder Fall ini sangat dekat dengan realita. Apa yang ia tulis begitu lengkap, begitu nyata. Karakter Amelie beserta pergulatan-pergulatan batinnya terasa hidup dan saya pun merasa bisa mengenalnya dan berempati padanya. Karakter memang juga menjadi kekuatan novel ini, di samping detail konflik yang realistis tadi. Bukan hanya tokoh utama, setiap tokoh pun memiliki karakteristik masing-masing, lengkap dengan cara berpikirnya dan emosinya. Dan interaksi mereka terasa menyenangkan dan hangat. Keluarga Amelie menjadi favorit saya karena selalu ramai dan, walau memiliki sifat yang berbeda satu sama lain, mereka saling mendukung. Saya rasa, inilah yang membuat Wonder Fall bisa menang di lomba Sweet and Spicy Romance 2015. Karena penulis benar-benar tahu cara mengelola isu yang diangkat dan menghidupkan tokoh-tokohnya.

Namun demikian, ada dua hal yang sebenarnya saya pikir cukup janggal. Pertama mengenai tokoh Inge yang mempertemukan Lionel dengan Amelie pertama kali. Kemunculannya begitu mengejutkan, namun ternyata sampai akhir cerita dia tidak muncul lagi. Saya pikir dia akan berperan dalam klimaks cerita, ternyata tidak. Kedua, mengenai konflik pernikahan Tara, teman sekantor Amelie, yang sepertinya kurang relevan dengan plot utama.

Sebagai penutup, saya rasa novel ini akan lebih cocok dibaca oleh orang dewasa, dalam arti dalam usia sudah siap menikah atau sudah menikah. Bukan karena ada adegan yang perlu disensor yaaa karena ini clean romance kok! Cuma ya, seperti saya ceritakan sebelumnya, jika kamu masih terbilang muda, belum menikah dan belum banyak bergaul dengan orang-orang yang sudah menikah, mungkin kamu akan menganggap Amelie ini memusingkan terlalu banyak hal tidak penting, dsb. dsb. Tapi bukannya saya melarang lho. Tentunya membaca buku ini bisa memperluas pengetahuan dan cara berpikir kamu. Boleh juga lho dibaca oleh kaum laki-laki untuk menambah pengetahuan soal wanita.

---------------

Yak, itu tadi review saya untuk novel ini. Tertarik untuk baca juga? Silakan beli di toko buku kesayangan atau.... kalau mau coba peruntungan bisa kembali ke blog ini di jam 3 sore untuk berpartisipasi dalam Giveaway novel Wonder Fall ini.

Sekarang tantangan untuk host nih.... berupa foto mengikuti sampul buku Wonder Fall. Ya elaaah... muka saya mah nggak ada seksi-seksinya, jauh banget sama yang di cover. Pas saya minta teman kantor buat fotoin aja dia sampai ngakak-ngakak. Tapi... inilaaah... TARAAAA!!!!


Bunganya ada sih warna merah di kantor, tapi debuan banget. Jadi pake yang kuning deh. Nggak apa-apa kan ya? :)

12 comments:

  1. Baca review ini makin merasa kehidupan Amelie mirip dengan kakakku. Suami meninggal kecelakaan dan berjuang merawat putri kecil dengan gunjingan orang yang asal ngomong, juga dengan konflik menantu-mertua-ipar yang tidak ada habisnya. Mertua yang diam-diam nyelekit dan ipar yang terang-terangan nyelekit.

    Apalagi setelah dijelaskan tentang sosok Arianna yang justru sepertinya mirip denganku, berjiwa bebas dan asal nyeletuk apapun yang ada dipikiran. Bahkan banyak yang menyebutku terlalu jujur sampai-sampai kadang agak menyakitkan.

    Bagaimanapun terjawab sudah siapa Arianna ini setelah sebelumnya penasaran karena nama yang di review lain tidak muncul justru muncul di bincang santai bareng host Asri - Peek A Book saat Mbak Elektra menyebutkan ingin menuliskan kisah Arianna.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sepertinya emang ceritanya realistis. Menjadi janda di usia muda memang susah ya. Udah harus menanggung perekonomian keluarga sendiri, masih ditambah gunjingan orang-orang. Peran keluarga untuk mendukung jadi penting, seperti yang dilakukan keluarga Amelie.
      Iya, Arianna ini adik Amelie, perannya cukup banyak di cerita dan dia pribadi yang menyenangkan. Bagus juga kalo bakal dibuat buku tersendiri tuh.

      Delete
  2. Ternyata ceritanya realistis dan penokohannya hidup, seperti kehidupan sehari-hari.

    Aku baru tau ternyata Amelie ini 3 bersaudara. Aku benar-benar ga bisa bayangin hidup Amelie, janda ditinggal suami meninggal, punya anak balita, urusan dengan keluarga mantan suami juga pekerjaan yang terasa menyebalkan karna punya bos seperti Zach. Tapi aku penasaran banget sama interaksi antara Zach dan Elsa, ngebayangin mereka bersama rasaanya seperti keluarga bahagia. Ada Zach, Amelie, Elsa dan Lio.

    Ngomong-ngomong konfliknya kompleks ya ka, jadi makin penasaran nih :D

    ReplyDelete
  3. Kalau pada akhirnya tokoh Arianna menarik perhatian, hemm, tugas penulis berikutnya untuk menceritakan Arrianna. Oh ya, saya kira gunanya membaca buku yang memang plotnya belum kita alamin, biasanya saya menganggap sebagai pelajaran hidup. hehe :)

    ReplyDelete
  4. Pertama dengar sweet and spicy romance, pikiran saya kok langsung ke hot romance. Tapi ternyata yang juara malah penggambarannya berbeda ya..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya. Yang menang malah yang sweet dan isinya malah jauh dari kesan "nakal".

      Delete
  5. novel yg cocok buatku.. walaupun blm trlalu dewasa, tp aku emg udh mau menginjak masa" menikah. prjuangan seorang janda memang luar biasa.

    ReplyDelete
  6. Kehidupan seorang janda bonus single parent (mungkin) menarik sekaligus sensitif untuk dibahas. Karna di dalamnya akan ada cerita-cerita lain yang ngga kentara dari luar, kaya pengetahuan pun. Bisa jadi bahan pelajaran untuk kite-kite yang mau dan belum menikah. Hahaa
    Saya penasaran bagaimana manis dan pahitnya kehidupan dari kacamata seorang janda cantik--Amelie.

    ReplyDelete
  7. Saya punya teman sekantor yg mengalami kisah seperti Amelie,jadi sedikit banyak saya mengerti tentang semua sikap Amelia yg begitu banyak pertimbangan. Karena dia tidak saja memikirkan dirinya tetapi sebagai ibu tentu saja dia harus mengutamakan kebutuhan dan kepentingan anaknya. Dan memang bukan hal mudah hidup sebagai janda di usia muda apalagi mempunyai anak yg harus dibesarkan. Pandangan orang pasti jadi hal mendasar diatas semua sikap yg harus diambil Amelie bahkan kalau cinta yg menjadi masalahnya.

    ReplyDelete
  8. ceritanya complicated banget, konfliknya seru, jadi makin penasaran sama novel ini.

    ReplyDelete
  9. Inge itu tokoh yang sempat memaki-maki Amelie karena status jandanya kan? Hemmm sayang juga ya kalau Inge yang berperan sebagai tokoh antagonis di sini tetapi malah tidak dimaksimalkan hingga akhir. Dia bisa menambah tingkat kepedasan novel ini pastinya. Hehe.

    ReplyDelete
    Replies
    1. He-eh. Emang aku juga berharap begitu sebenernya.

      Delete

What is your thought?