Sunday, January 18, 2015

Tangled


Pengarang: Emma Chase
Penerbit: Gagasmedia
Tahun terbit: 2013 / 2014 (terjemahan Indonesia)
Halaman: 330

PERHATIAN: BUKU DEWASA

Sudah seminggu Drew Evans tidak keluar apartemen. Apartemennya bau, berantakan. Kerjanya hanya tiduran, merasa mual dan pusing. Drew Evans percaya ia sakit influenza. Tapi hanya dia yang percaya itu.

Empat bulan sebelumnya, semuanya dimulai.

Drew Evans empat bulan yang lalu adalah seorang playboy yang percaya diri. Bagaimana tidak, ia tampan, berduit, dan wanita di sekelilingnya selalu memberikan diri untuk memuaskannya. Ia adalah Drew Evans, seorang partner dari bank investasi terkemuka, Evans, Reinhart, and Fischer, sebuah perusahaan yang didirikan ayah Drew dan kedua temannya. Drew tidak pernah jatuh cinta, ia percaya hubungan dengan wanita hanya demi kebutuhan fisik semata. Sampai ia bertemu seorang gadis berambut cokelat di bar yang menolaknya.

Katherine Brooks atau Kate adalah wanita yang menolak Drew, yang membuat Drew tidak bisa berhenti membayangkan wanita itu. Namun sayang, wanita itu ternyata adalah associate terbaru di kantor Drew. Keberadaan Kate yang sangat dekat dengan Drew namun terlarang--karena mereka satu kantor dan Kate sudah bertunangan--semakin membuat Drew penasaran. Apalagi Kate sangat keras kepala dan menyebalkan, namun juga pintar dan seksi. Lewat persaingan dan perdebatan, tanpa disadari, Drew semakin ingin memiliki Kate--untuk waktu lebih dari satu malam.

Lalu kenapa Drew bisa berakhir dengan "sakit influenza" di apartemennya?

*******
 
Tangled merupakan novel yang menarik. Sebenarnya jalan ceritanya kliseeee banget, karena:
  1. Tentang seorang cowok sempurna, PD setengah mati, tapi tiba-tiba jatuh cinta kepada seorang cewek yang nggak disangka-sangka;
  2. Awalnya si cowok dan cewek saling benci, tapi karena keadaan, lama-kelamaan mereka jatuh cinta;
  3. Ada adegan menghujani hadiah dan acara-acara romantis khas film-film romantis Hollywood.
Lalu tambahkan adegan panas.. banyak.. secara rinci.

Malas baca? Saya juga awalnya begitu, sampai mengetahui kalau ternyata buku ini adalah pemenang Goodreads Choice Award tahun 2013 untuk kategori Best Debut Goodreads Author, yang berarti buku ini tidak saja unggul di antara buku-buku romance, tapi juga di antara buku-buku bergenre lainnya. Pasti ada sesuatu yang spesial di buku ini. Oleh karena rasa penasaran itu, saya pun tergelitik untuk membacanya. Dan kebetulan, Gagasmedia menerbitkan edisi terjemahannya. Dan kebetulan lagi, saya ditawari buku ini oleh Gagasmedia. Jodoh kan namanya?

Setelah membaca Tangled, tahulah saya kenapa banyak orang menyukai buku ini. Cerita yang klise tadi, jika diceritakan oleh Drew Evans, si tokoh utama, sendiri ternyata bisa berubah menjadi sangat menarik. Drew adalah sosok yang selama ini begitu percaya diri dengan apa yang dia miliki. Menjadi anak laki-laki satu-satunya dari keluarga kaya yang tadinya sudah hampir putus asa untuk memiliki anak laki-laki, Drew hidup menjadi pusat perhatian keluarganya. Selain itu, ternyata Drew juga dianugerahi otak encer, insting bisnis yang tajam, dan juga ketampanan fisik. Singkat cerita, hidup selalu begitu mudah bagi Drew; apa yang ia inginkan dapat ia peroleh dengan mudah. Wajarlah jika ia selalu menganggap remeh segala sesuatu, termasuk wanita.

Membaca isi pikiran Drew terasa menyebalkan, namun bersama itu, kita juga bisa menertawakannya. Betapa ketika Drew selama ini berpikir kalau dirinya sangat pintar dengan segala teori kurang ajarnya, kita justru menilai dia sebagai orang berpikiran picik, dengan teori-teori bodohnya itu. Dan ketika Kate datang, rasanya kita bisa bilang, "RASAIN!" ke muka Drew. Kate tetap bisa berpikir rasional dan bisa menolak Drew walau sebenarnya ia telah jatuh cinta pada Drew. Wajarlah, saya juga nggak akan bisa dengan mudah percaya pada cowok macam Drew ini, yang sudah terbiasa gonta-ganti perempuan. Dan akhirnya, Kate malah bisa mengubah Drew menjadi lebih "down to earth" alias nggak terlalu menyombongkan kelebihannya.

Banyak adegan lucu di novel ini, seperti ketika Drew dan Kate berlomba untuk sampai ke kantor mereka paling pagi, dan juga debat-debat mereka. Dan yang saya suka, pengarang tidak melupakan detail tentang investment banking sebagai keseharian Drew dan Kate.

Untuk penerjemahan bahasa Indonesia, saya suka karena penerjemah berhasil juga menerjemahkan emosi dan karakter Drew dan Kate di novel ini. Kedua tokoh, juga tokoh-tokoh lainnya (terutama Dee-Dee, sahabat Kate) terasa sangat hidup dan memiliki karakteristik masing-masing. Sayangnya, ada beberapa kalimat yang terasa aneh dan salah susunannya. Misalnya ini:

Tiba-tiba saja, Kate Brooks berubah dari seorang perempuan yang tidak sabar ingin kuajak berdansa cabul menjadi seseorang yang tidak sabar ingin kuinjak sampai hancur. Lawanku. Kompetitorku. Musuhku.
Sebenarnya yang ingin dansa cabul Kate atau Drew? Dan apakah Kate ingin diinjak oleh Drew atau Drew ingin menginjak Kate? Karena ini jalan pikiran Drew, saya pikir sebaiknya kalimat diubah jadi seperti ini:
Tiba-tiba saja, Kate Brooks berubah dari seorang perempuan yang aku tidak sabar ingin ajak berdansa cabul menjadi seseorang yang aku tidak sabar ingin injak sampai hancur. Lawanku. Kompetitorku. Musuhku.
Selain ini, sebenarnya masih ada lagi kesalahan yang mirip, tapi hanya ini yang saya tandai. Satu lagi hal yang membuat saya bingung, adalah kata "mempertawakan". Apakah yang benar "menertawakan" atau "menertawai" atau memang "mempertawakan"? Saya tidak terlalu mengikuti perkembangan bahasa Indonesia, namun seingat saya ketika belajar bahasa Indonesia di sekolah, tidak ada imbuhan "mempertawakan" untuk kata dasar "tawa". Dan, kalau mengecek KBBI online, tidak ada juga imbuhan "mempertawakan".

Sebuah buku yang menarik, dan saya harap Gagasmedia mau menerjemahkan lanjutan buku ini, yang diceritakan dari sudut pandang Kate, Twisted, serta lanjutan-lanjutannya. Saya masih ingin membaca kisah Drew dan Kate selanjutnya. Untuk teman-teman yang ingin baca, perlu kembali diingat ya bahwa ini adalah BUKU DEWASA dan banyak adegan panas tanpa sensor. Walau masih relevan dengan jalan ceritanya, mungkin ada pembaca yang akan merasa tidak nyaman ketika membacanya.

6 comments:

  1. Makin gak sabar untuk baca buku ini. Ebooknya sudah terlalu lama ketimbun di tablet. Tapi dengar-dengar, katanya Twisted banyak menuai protes ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kang Opan, biasakan tidak menimbun e-book. hahahaha... Gak tau, protes apanya ya? Karena gaya ceritanya mirip ya sama Tangled?

      Delete
  2. Hi Na...

    Mau bocoran dikit, ini genre novel Dewasa yg notabene banyak adegan panas nya secara rinci. Nah menurut kamu, kalau dibandingin dengan JBoyFriend series-nya Christian Simamora banyak mana ? ^____^v

    ReplyDelete
  3. saya harap ada yang segera merilis bahasa indonesia dari novel series ini. seperti Tangled Extra Scene, A tangled series short story. Ah lalu, buku keduanya... TWISTED... kalau boleh semua series nya deh. hehehe :D seperti buku ke 3 Tamed dan buku ke empat yang Tied...
    jujur saja, saya sudah mendapat ebooknya namun berbahasa inggris... dan itu membingungkan, jadi saya harap ada yang segera menerjemahkannya...

    Terima kasih sebelumnya. Sehat Selalu...!!!

    ReplyDelete
  4. Nama: Yohana Siallagan
    Twitter : @MrsSiallagan
    Pengen banget baca buku ini . Dari sinopsis sih keren dan alur cerita alur maju mundur pasti deh nggak ketebak isi bukunya.

    ReplyDelete

What is your thought?