Tuesday, January 28, 2014

Fly to the Sky


Judul: Fly to the Sky (hehe lidah yang ada judul bukunya saya lipat biar bisa disampul)
Pengarang: Nina Ardianti dan Moemoe Rizal
Penerbit: Gagasmedia
Tahun Terbit: 2012
Halaman: 356

Edyta

26 tahun. Single. Ceroboh. Manja. Suka seenaknya.

Bukan salah Edyta kalau sifatnya jadi seperti itu. Keberadaan dua kakak cowok yang overprotektif, Ferro dan Ilham, serta sahabat yang ikut-ikut overprotektif, Ihsan, membentuk Edyta menjadi seperti itu. Mereka selalu ada di saat apapun Edyta butuh bantuan. Mereka juga selalu siap menjodohkan Edyta dengan segudang stok cowok untuk kemudian mengerjai cowok-cowok tersebut sampai lari tunggang langgang.

Kali ini, ada dua cowok yang disodorkan kepadanya. Pertama ada Radit, cowok ganteng lulusan luar negeri yang kerja di perusahaan keluarga, yang dikenalkan oleh sahabat Edyta, Syiana. Bukan cuma ganteng, ia juga perhatian. Perfect lah!  Kedua ada Bara, cowok yang (akan) dikenalkan oleh kakak sulung Edyta, Ferro. Sayang, di suatu malam yang naas, Edyta terpaksa manyun setelah dua jam menunggu Bara di kafe hanya untuk mendapati kabar kalau cowok itu harus mengantar anjingnya yang buntutnya kejepit pintu ke dokter hewan. Karena dongkol, Edyta pergi ke restoran CandraKirana, restoran Sunda favoritnya, seenaknya menyerobot tempat duduk, dan curhat dengan seorang cowok tak dikenal yang duduk di depannya: Ardian.

Pertemuan dengan Ardian meninggalkan kesan mendalam di hati Edyta. Ardian yang seorang pilot, sabar mendengarkan keluhannya, bahkan berbaik hati menggantikan ban mobilnya, Pipi Tembam, yang bocor tanpa Edyta minta. Sayang, komunikasi dengan Ardian harus berakhir ketika BB Edyta, yang berisi nomor telepon dan pin BB Ardian, meluncur jatuh dan hancur di Pacific Place.

Edyta lalu menjalani hubungan dengan Radit, dengan sesekali masih berharap bertemu dengan Ardian, cowok yang, seperti abang-abang Edyta, dapat menyelesaikan segala masalah Edyta tanpa diminta. Namun apakah pantas mengingat-ingat cowok lain yang bahkan belum terlalu dikenalnya walau ia kini sudah punya Radit?


Ardian

28 tahun. Single. Mapan. Pengidap OCD (Obsessive Compulsive Disorder) ringan dan punya checklist cewek idaman.

Populer di kalangan pramugari yang cantik--tapi bawelnya ampun-ampunan--membuat Ardian terbiasa mengerti wanita (baca: bisa bengong sementara mereka asyik ngerumpi dan melontarkan komentar-komentar pendek pada waktu yang tepat sebagai tanda kalau dia masih ngikutin percakapan mereka). Namun, bukan berarti ia bisa menemukan gadis idamannya dengan mudah. Sebagai pengidap OCD ringan yang perfeksionis dan suka bebenah, Ardian mengharapkan mendapatkan wanita yang benar-benar bisa mengerti dirinya dan tidak akan membuatnya marah dengan bersikap sembrono dan acak-acakan.

Pastinya tidak seperti Edyta, cewek aneh yang ditemuinya di restoran CandraKirana, di kala ia justru ingin menyepi mengenang ibunya yang meninggal 7 tahun yang lalu. Kalau menurut checklist-nya sih, Edyta sudah pasti tidak memenuhi syarat apapun. Selebor, seenaknya, cengeng, tidak bisa apa-apa. Duh. Tapi kenapa sejak pertemuan itu Ardian masih terkenang-kenang dengan sosok wanita mungil bawel berambut seperti talang air itu? Dan kenapa sejak Edyta tidak menghubunginya lagi Ardian malah tidak bisa berhenti mencarinya?

Lalu muncul Mawar, pramugari baru yang anehnya memenuhi semua checklist Ardian. Mawar yang cantik, kalem, tidak bermulut pedas seperti Leila, sahabat Ardian, dan sama tertariknya dengan dunia penerbangan seperti Ardian. Dengan cepat, keduanya pun berpacaran. Namun berpacaran dengan orang yang tipenya sama persis dengan Ardian membuat Ardian bosan. Garing. Ada apa dengannya? Dan yang terbayang-bayang malah sosok Edyta. Apa jangan-jangan wanita seperti Edyta yang justru cocok menjadi jodohnya?

**************

Seru dan kocak! Itulah dua kata yang dapat menggambarkan buku Gagasduet ini. Kisah ala Serendipity  yang ditulis oleh kedua penulis ini berhasil membawa saya merasa geregetan dari awal hingga akhir. Mengambil dua sudut pandang dari satu kejadian yang sama menurut saya merupakan cara bercerita yang sulit dan dibutuhkan koordinasi yang sangat baik dari kedua penulis, disamping chemistry. Dan untungnya, hal itu dimiliki Nina Ardianti dan Moemoe Rizal. Kisah dari dua sudut pandang ini, selain terasa bedanya, juga terasa nyambungnya. Dan kompak bener membuat geregetannya. Huh, sampai cape hati saya dibawa berlari-lari oleh Edyta dan Ardian!

 Kedua tokoh utama ditampilkan sebagai dua orang yang tidak sempurna. Edyta di bagian pertama merupakan tipikal yang bahkan kalau saya punya teman seperti dia pasti sudah saya omel-omeli berkali-kali sampai dia mental break down (jahat bener ya..). Habis, dia itu selebor banget dan hidupnya selalu tergantung pada orang lain. Dan mungkin karena dilahirkan sebagai anak bungsu dengan kakak cowok, dia juga seenaknya banget, berharap orang lain di sekitarnya bisa maklum atas tingkahnya, termasuk ketika nyerobot meja orang di restoran. Namun demikian, memang Edyta ini tidak bisa dibenci. Semakin mengenalnya, kita akan menyayanginya karena di balik itu, Edyta adalah cewek yang baik, polos, dan sayang dengan orang-orang di sekelilinginya. Hanya butuh waktu untuk mengenal Edyta lebih jauh. Ardian sebaliknya. Dengan penampilan luarnya yang sudah serba sempurna dan toleransi tingginya terhadap pergaulan wanita, tidak susah untuk menyukainya. Tak heran jika pramugari-pramugari nyaman berada di dekatnya. Namun, semakin mengenal Ardian, perempuan akan mundur teratur, tak tahan dengan sifat perfeksionisnya yang gemar mengatur-atur segala sesuatu, walau bukan dalam artian bossy. Selama ini hubungan percintaannya selalu gagal karena hal itu.


Kutipan di atas jelas menunjukkan pesan utama dari kisah ini. Dua orang yang serba tidak sempurna berusaha menemukan cinta yang dapat menerima mereka apa adanya, yang bisa melihat sisi terbaik mereka dan menghargainya. Sangat aplikatif, terutama kisah Ardian yang justru mempertanyakan kekosongan hatinya walau telah mendapat gadis "sesempurna" Mawar. Hayo buat kamu yang suka bikin checklist calon pacar, coba deh cek lagi, itu daftar bener-bener tipe orang yang kamu butuhkan atau cuma yang kamu anggap cocok buat kamu?

Dari segi cerita, buku ini memenuhi ekspektasi saya akan cerita romance Indonesia yang menyegarkan, jenaka, dan enak banget diikuti. Kasih empat jempol buat duet Nina Ardianti-Moemoe Rizal *lihat nih saya ngangkat dua kaki saya buat pamer jempol. Hehehe* Namun dari segi penulisan.. Ehehe ah, lagi-lagi soal typo error. Di bagian Edyta, ada kesalahan penyebutan nama Leila jadi Mawar waktu di bagian Edyta bertanya mengenai Ardian di pesawat yang ditumpanginya ke Singapura. Sementara itu, di bagian Ardian, penulisan restoran CandraKirana berulang kali ditulis Candrakirana bahkan ada juga Candra Kirana. Lalu banyak kata yang nyambung terus seperti kereta api tanpa spasi dan beberapa kata bahasa Inggris yang tidak di-italic. Namun, semua tidak terlalu mengganggu sih, tertutup oleh cerita yang asyik dan mengalir. Dan adegan pembajakan itu.... Walaaah!!! Membuat saya ketawa cekikikan tak habis-habisnya.

Berharap bisa membaca kisah Edyta-Ardian pasca Fly to the Sky. Ada nggak sih?

9 comments:

  1. Dari semua karya mbak Nina Ardianti, ini tulisan favoritku.
    FTTS itu asli gokil, kocak sekaligus heartwarming. :)

    ReplyDelete
  2. Kutipannya ngejleb. Belum pernah baca tulisannya Nina >.<

    ReplyDelete
    Replies
    1. Coba baca deh. Tulisannya seru dan mengalir. Asyik. Hehe

      Delete
  3. Aku kira OCD yang dialami Adrian itu dietnya ala Corbuzier itu, nyatanya bukan toh *lagi lagi salah fokus*

    Kayak ada keterkaitan ya sama Restart, dua tokoh cowoknya hampir sama, Fedrian sama Ardian. Tapi pastinya punya karakter masing-masing. Belum pernah baca GagasDuet nih, lagi nunggu ajang buntelan aja *xoxo

    ReplyDelete
  4. hahahhaha.. pertama aku suka dan iri banget sama karakter Edyta disini ... punya kakak - kakak cowok .. *gakpunya soalnya ...
    Kalau disuruh milih antara Radith atau bara , ya jelas Radith lah , seperti yang sudah dijelaskan ,, Radith lebih perfeksionis dari si bara yang gak datang pas dating cuman gara - gara anjingnya yang buntutnya kejepit , gak pake banget !
    Tapi tiba - tiba ada pak pilot yang lewat pas Edyta lagi galau ,, tapi kalau Edyta pacaran ama Ardian entar susah ketemu dong ? LDR-an gitu ? ..aduh rumit deh
    + Adrian yang udah kegebet ama pramugari , iuh banget deh .. tapi bagian romantisnya pas mereka udah punya pasangan masing - masing tapi eh malah kangen satu sama lain .. hahaha nyesek tuh ...
    #hehe maap kepanjangan

    ReplyDelete
  5. sekedar berkunjung bacahin review sebelum beli untuk kawan

    ReplyDelete
  6. Iri deh ya sama Edyta, punya keluarga yang kayak gitu huhu TT
    Btw aku setuju sama Kakak, Kak Nina sama Kak Moemoe sepertinya punya chemistry yang kuat abissssss.

    ReplyDelete
  7. Haha,, seru nih, 2 orang yang sangat berbeda dipertemukan :)

    ReplyDelete

What is your thought?