Wednesday, July 6, 2016

Look at Me Please


Pengarang: Sofi Meloni
Penerbit: Elex Media Komputindo
Tahun Terbit: 2016
Halaman: 296


Di dalam hatinya, Laras hanya menyimpan cinta kepada Gerry dan dendam kepada Lily. Semua bermula dari masa SMA, ketika Laras yang pintar dan pendiam diam-diam menyukai Gerry, si cowok populer yang selalu perhatian padanya. Gerry pun sepertinya menyukai Laras. Namun, entah apa yang terjadi, Gerry tidak pernah mengungkapkan perasaannya kepada Laras dan malah berpacaran dengan Lily, sahabat Laras, yang Laras tahu kemudian juga menyukai Gerry.

Sampai delapan tahun kemudian, Laras tinggal di satu rumah kontrakan dengan Lily, dan masih berusaha mendapatkan hati Gerry kembali setelah mengetahui kalau hubungan Lily dan Gerry bisa bermula setelah Lily menyabotasenya. Laras tidak terima, dan merasa kalau apa yang dimiliki Lily seharusnya menjadi miliknya. Kini, apa pun caranya, Laras harus bisa merebut Gerry kembali, walau ia harus melukai Lily. Lily sudah terlebih dulu menyakitinya, kenapa kini ia tidak boleh menyakiti Lily?

Namun, apakah hati seperti benda yang begitu mudah dipindahtangankan? Delapan tahun bukan waktu yang sebentar untuk menjalin hubungan. Benarkah hati Gerry saat ini masih sama dengan hati Gerry yang dulu? Dan apakah perasaan cinta yang disimpan Laras untuk Gerry masih sama seperti yang dulu?


❣❣❣❣❣❣❣

Look at Me Please menurut saya merupakan novel yang menarik. Untuk yang mencari kisah romantis yang ceria, mungkin akan mendapati kisah LAMP ini membosankan, dan tokoh utamanya terkesan susah move on dan hanya berkubang di masalah itu-itu saja, padahal seandainya dia bisa melihat sekelilingnya, ia bisa meraih kebahagiaan dengan mudah. Tapi, buat saya, karakter Laras dengan kesulitannya untuk move on ini justru yang menjadi daya tarik cukup besar. Laras adalah gambaran betapa rasa sakit hati bisa begitu dalam menguasai manusia. Betapa karena satu kejadian, ia bisa menjadi begitu buta dan tak mampu melihat lebih luas sekelilingnya sehingga melewatkan kesempatan-kesempatan yang mampir dalam hidupnya.

Laras merupakan gambaran orang-orang yang banyak terdapat di sekeliling kita, atau mungkin bahkan kita sendiri, yang begitu sulit memaafkan masa lalu dan begitu sulit melangkah ke masa depan karena beban masa lalu tersebut. Dalam kasus Laras, perbuatan salah sahabatnya, Lily, yang menghancurkan kebahagiaan Laraslah yang terus terbayang. Padahal, Lily adalah orang yang pertama kali menerima Laras apa adanya dan membuat hidup Laras lebih baik. Laras ini tadinya adalah seorang yatim piatu yang sulit beradaptasi dengan lingkungan barunya, dan Lily, si tetangga sekaligus teman sekelas, adalah yang pertama mengajak Laras berteman. Namun, kesalahan Lily yang hanya satu kali itu mengubah pandangan Laras terhadap Lily seluruhnya. Apa yang dilihat Laras pada diri Lily kini hanyalah teman yang mengkhianatinya. 

Namun, Laras tidak sepenuhnya salah sih dalam kasus ini. Saya juga melihat Gerry dan Lily juga tidak lebih baik. Lily juga diam-diam menyimpan perasaannya dan terlalu gengsi meminta maaf. Sementara itu, Gerry tidak bisa mengambil keputusan karena takut menyakiti salah satu pihak. Yang kasihan ya Remy, teman sekantor Laras yang jelas-jelas tertarik pada Laras dan terpaksa masuk ke kubangan masalah Laras-Lily-Gerry. Nasib, ya, Rem?

Intinya sih.... buku ini mengajarkan bahwa setiap orang harus belajar: 1) memaafkan masa lalu; 2) tidak malu minta maaf apabila memang pernah berbuat salah. Biar nggak manjang-manjangin masalah, gitu lhoo... Pas banget, kan, temanya sama hari Lebaran yang jatuh hari ini? Makanya saya pos review-nya hari ini. Hahahaha....  

Dari segi tema, oke. Menarik. Dari segi karakter juga oke. Saya melihat Sofi benar-benar detail membangun karakter Laras. Kebutaannya akibat dendam masa lalunya sangat terasa. Selain itu, kemunculan karakter Remy juga menambah warna cerita ini sekaligus memberikan optimisme akan masa depan Laras tanpa Gerry dan Lily. Dari segi teknis penulisan gimana? Naaah... ini nih. Masih dalam spirit Lebaran, semoga saya dimaafkan yaa... karena mau kritik lumayan banyak. Walau kesalahan huruf sudah jauh berkurang dibanding novel Sofi sebelumnya, Stay with Me Tonight, saya melihat kali ini banyak kalimat yang seperti kekurangan tanda koma dan tanda tanya. Misalnya nih:

- "Kamu mungkin lupa, tapi ini proyek yang diberikan kepadaku sebagai creative director sama kamu sebagai dari bagian tim pelaksana..." --> "Kamu mungkin lupa, tapi ini proyek yang diberikan kepadaku sebagai Creative Director dan kamu adalah bagian dari tim pelaksana..."

- Tanpa bisa dihentikan senyuman di wajahku mulai mengembang --> Tanpa bisa dihentikan, senyuman di wajahku mulai mengembang.

- Sial. Untuk apa ia membahas hal yang jelas masih sulit untuk kuingat dengan kemampuan otakku sekarang. --> Sial. Untuk apa ia membahas hal yang jelas masih sulit untuk kuingat dengan kemampuan otakku sekarang?

- Kenapa saat ada seseorang di sini air mata bodoh ini akhirnya jatuh. --> Kenapa saat ada seseorang di sini, air mata bodoh ini akhirnya jatuh?

- Mungkin ini memang seharusnya yang terjadi. --> Mungkin memang ini yang seharusnya terjadi.

- Bahkan saat Lily tidak ada berada di sini, Lily selalu ada di mana pun. --> Bahkan saat Lily tidak berada di sini, Lily selalu ada di mana pun. (yang sebenarnya buat saya sih kalimat ini pun aneh.. Jadi Lily ada di mana?)

Dan masih banyak lagi, cuma saya nggak tandain karena lagi nggak bawa alat tulis ketika membacanya. Lalu ada juga penulisan "bawah kolong tempat tidur" yang seharusnya cukup ditulis "kolong tempat tidur" karena kolong sudah pasti di bawah.

Sepertinya, masalah teknis penulisan ini banyak terjadi di buku-buku terbitan penerbit yang sama. Dulu, julukan Raja Typo ada di penerbit lain, yang sekarang kualitasnya sudah jauh lebih baik. Bisa jadi karena Editor-Proofreader-nya yang bekerja lebih teliti, atau bisa juga karena pengarang-pengarangnya yang sudah memiliki jam terbang lebih tinggi dan berpengetahuan lebih luas dalam hal penulisan. Untuk ke depan, akan lebih baik jika hal ini lebih dibenahi sehingga pembaca dapat lebih menikmati membaca karya-karya terbitan penerbit.

3 comments:

  1. Suka sama review yang ini
    "Intinya sih.... buku ini mengajarkan bahwa setiap orang harus belajar: 1) memaafkan masa lalu; 2) tidak malu minta maaf apabila memang pernah berbuat salah. Biar nggak manjang-manjangin masalah,. "

    hidup memang bakalan indah kalau saling memaafkan dan merendam dendam.
    udah beberapa kali ikut Giveawaynya tapi saya belum beruntung..hiks

    ReplyDelete
  2. Weh.. saya udh brkali2 ikutan giveaway bku ini tapi gagal melulu 😂😂
    Saya suka sinopsisnya soalnya. Kaya cinta segi 4 gitu gak sih?? Hbisnya mungkin ya Laras yg biasa brkorban waktu SMA skrg akhirnya mmutuskan untuk gak menyerah mndapatkan hal yg dia suka. Walaupun dari sinopsisnya kaynya caranya salah sih... hehheh jadi sok tau. Buku LAMP ini bkin saya exited karena saya jg trmsuk yg mmbantu kak Sofi memilih covernya di IG. Seexited pengn baca bku ini. Yp karena keuangan yg cuma bisa buat makan ya.... apa daya ditahan dl keinginn untuk baca bukunya 😂

    ReplyDelete
  3. Weh.. saya udh brkali2 ikutan giveaway bku ini tapi gagal melulu 😂😂
    Saya suka sinopsisnya soalnya. Kaya cinta segi 4 gitu gak sih?? Hbisnya mungkin ya Laras yg biasa brkorban waktu SMA skrg akhirnya mmutuskan untuk gak menyerah mndapatkan hal yg dia suka. Walaupun dari sinopsisnya kaynya caranya salah sih... hehheh jadi sok tau. Buku LAMP ini bkin saya exited karena saya jg trmsuk yg mmbantu kak Sofi memilih covernya di IG. Seexited pengn baca bku ini. Yp karena keuangan yg cuma bisa buat makan ya.... apa daya ditahan dl keinginn untuk baca bukunya 😂

    ReplyDelete

What is your thought?