Saturday, May 31, 2014

Blog Tour Interlude: Pengumuman Pemenang

Haloo teman-teman!!

Maaf telat ngepos di sini.
Sebenarnya, untuk pengumuman pemenang, sudah saya lakukan di twitter tadi siang dan juga nama pemenangnya sudah tercantum di Rafflecopter di post Blog Tour Interlude Hari Ke-5 namun nggak dipos secara khusus blog ini, karena entah kenapa hari ini di kantor susah banget buka blogspot dan nama pemenang sudah keburu terpasang di Rafflecopter (yang sebelumnya sempat susah dibuka juga). Hahaha..
Nah, sekarang, berhubung saya sudah di rumah dan koneksi internet sudah oke, saya buat deh postingan khusus pengumuman pemenang giveaway-nya. Agak basi sih yaa... Tapi semoga teman-teman yang tadi belum sempat lihat pengumumannya jadi bisa lihat sekarang.

 Ila Rizky Nidiana!!!


Selamat, kamu mendapatkan 1 buah buku Interlude dari GagasMedia.
Saya sudah e-mail kamu instruksi selanjutnya untuk proses pengiriman buku. Secepatnya dilakukan ya, supaya bukunya lebih cepat sampai ke kamu.
Dan jangan lupa, share juga pendapat kamu setelah baca Interlude ke teman-teman yang lain.

Untuk teman-teman peserta yang belum beruntung, maaf ya. Emang belum rejeki aja kali. Semoga di host lain kamu yang beruntung. Dan kalau kamu belum beruntung juga, mungkin rejeki kamu adanya di giveaway yang lain. Itu sih cara saya menghibur diri kalau ikut giveaway nggak menang-menang. Huwehehehe. Jangan putus asa, dan tetap ikuti postingan di blog ini karena siapa tahu, selanjutnya saya punya giveaway yang lebih seru lagi.

Dan menutup rangkaian blog tour ini, saya juga mengucapkan terima kasih buat GagasMedia atas kesempatannya bisa nge-host blog tour buku yang sangat cantik ini, juga ke pengarangnya yang nggak kalah cantik, Windry Ramadhina, yang pasti banjir mention twitter. Semoga di masa depan baik GagasMedia maupun Windry Ramadhina bisa menghasilkan karya yang lebih bagus lagi. 

Friday, May 30, 2014

Meet The Authors: Jakarta Book Fair 2014


Book fair adalah acara yang saya selalu tunggu-tunggu. Eh, sebenernya bukan book fair doang sih, tapi semua acara kumpul-kumpul pembaca, pengarang, dan penerbit. Soalnya, di acara-acara semacam inilah saya, sebagai penikmat buku, bisa berkesempatan bertemu dengan pengarang-pengarang idola, mendengarkan talkshow sekaligus berdiskusi dengan mereka, daan... belanja buku dengan harga miring.

Acara yang saya datangi terakhir dan juga masih berlangsung sampai dengan tanggal 1 Juni besok adalah Jakarta Book Fair. Saya datang ke acara ini sebanyak 3 kali (hobi, Na?) pada hari Sabtu dan Minggu, 24 dan 25 Mei 2014, serta Selasa, 27 Mei 2014. Kebetulan, kosan saya di daerah Bendungan Hilir, emang deket banget dengan tempat acara yang di Istora Senayan.

Acara yang saya incar ada dua, yaitu: meet & greet-nya Nina Ardianti dan Mahir Pradana, "Roman Cewek vs Roman Cowok", pada tanggal 24 Mei, serta  talkshow-nya Christian Simamora dan Windry Ramadhina, "Konflik dan Emosi dalam Cerita", yang diadakan tanggal 25 Mei. 

Sunday, May 25, 2014

Blog Tour Interlude: Hari-5



Akhirnya kita sudah sampai di hari terakhir blog tour nih teman-teman pembaca. Nggak terasa ya? Semoga teman-teman menikmati semua posting saya sejak hari pertama kemarin dan juga posting teman-teman host lainnya.


Di hari terakhir ini, seperti yang sudah saya janjikan, akan ada 1 buku Interlude yang akan saya bagikan. Eh, bukan saya sih yang bagikan tepatnya, tapi Gagasmedia. Cara untuk mendapatkannya gampang kok. Teman-teman cukup mengikuti tugas dan menjawab pertanyaan berikut melalui Rafflecopter yang tersedia. Kenapa harus pakai Rafflecopter? Supaya jawabannya nggak ketahuan teman-teman lain dan supaya saya gampang mengecek dan mengundinya.

Berikut tugasnya:
  1. Follow blog Glasses and Tea melalui Networked Blogs, G+ atau like facebook page (semua dapat dilihat di sidebar sebelah kiri) (2 poin,wajib)
  2. Jawab: Sebutkan 2 buku Windry Ramadhina yang sudah Nana baca sebelum Interlude! (1 poin, wajib)
  3. Jawab: Siapa yang mengatakan kalau Kai dan 'jatuh cinta' seperti lelucon? (1 poin, wajib)
  4. Jawab: Kesamaan apa yang dimiliki Windry Ramadhina dengan tokoh Mahoni dari novel Memori? (1 poin, wajib)
  5. Jawab: Sebutkan nama band jazz Kai! (1 poin, wajib)
  6. Say hi! di twitter untuk @windryramadhina dengan menggunakan #Interlude dan mention @_marsh113_  (3 poin, optional)
  7. Promosikan giveaway ini di twitter dengan menggunakan #Interlude dan mention @_marsh113_ dan @gagasmedia (2 poin, optional, bisa dilakukan setiap hari)
  8. Promosikan giveaway ini di blogmu, facebook-mu, atau media sosial lain selain twitter yang bisa diakses oleh umum (2 poin, optional, bisa dilakukan setiap hari untuk media sosial yang berbeda)
  9. Tinggalkan komentar di posting review Interlude di blog ini (2 poin, optional)

a Rafflecopter giveaway

Hanya 5 tugas pertama yang wajib dipenuhi oleh teman-teman sehingga teman-teman memenuhi syarat untuk diundi. Sisanya hanya optional, bisa dilakukan bisa tidak. Namun tentunya 4 tugas terakhir juga berkontribusi menambah poin teman-teman sehingga kemungkinan menang semakin besar. Jawabnya di kotak yang tersedia di Rafflecopter ya, bukan di komentar.

Jangka waktu giveaway adalah sebagaimana tertera di Rafflecopter, dan akan diundi secepatnya setelah jangka waktu berakhir.

Selamat bersenang-senang dan semoga beruntung!

Dan tak lupa, malam ini, Windry Ramadhina dan Christian Simamora akan share mengenai "Konflik dan Emosi dalam Cerita" di panggung utama Jakarta Book Fair, Istora Senayan, pukul 19.00-20.00 WIB. Buat teman-teman yang tinggal di Jakarta, ayo datang!

Saturday, May 24, 2014

Blog Tour Interlude: Hari-4



Akhirnya blog tour Interlude sampai pada hari yang keempat. Kali ini, saya akan berbagi review untuk buku Interlude, yang baru saja saya tamatkan kemarin  pagi.

Pengarang: Windry Ramadhina
Penerbit: Gagasmedia
 Tahun terbit: 2014
Halaman: 371
Harga: Rp. 58.000 


Gadis yang Bersembunyi dari Dunia

Hanna adalah seorang gadis yang pernah tertimpa nasib buruk. Setahun yang lalu, ia diperkosa kakak kelasnya sehingga kini, yang tersisa pada dirinya hanyalah kerendahan diri dan rasa takut terhadap orang-orang di sekelilingnya--terutama lelaki. Setahun kemudian, Hanna memberanikan diri untuk kembali masuk kuliah dan tinggal di kos. Pandangan orang-orang terhadapnya sangat merendahkan, karena ternyata tidak banyak yang percaya kalau Hanna benar-benar diperkosa. Hanna semakin mengasingkan diri dan ketakutan semakin menyelimutinya. Ia tidak berani menatap sekitar. Yang ia lihat hanyalah lantai dan kelebatan orang-orang yang berlalu di sekelilingnya. Satu-satunya hal yang dapat menenangkan hati Hanna hanyalah rekaman suara sekitar yang ia rekam setiap hari.


Pemuda yang Meminjam Nama Laut

Pertemuan Hanna dengan Kai pertama kali terjadi lewat petikan gitar yang tak sengaja terekam Hanna ketika berada di kafe di depan kosnya. Lalu akhirnya ia bertemu si pemain gitar di atas atap kosnya. Kai adalah seorang pemuda yang sangat genius dan berbakat musik. Permainan gitarnya mampu menenangkan hati pendengarnya. Selain itu, wajah tampannya dan kelakuannya yang asal-asalan, membuat banyak perempuan begitu mudah jatuh hati padanya. Sayang, ia berengsek. Ia tidak bertanggung jawab, antikomitmen (kecuali dengan band jazz-nya, Second Day Charm), dan playboy. Tak ada yang tahu kegelisahan apa yang sebenarnya disimpan oleh Kai. Ketika Kai bertemu Hanna, yang ada di pikirannya hanyalah bahwa Hanna, walau terkesan pemalu dan takut-takut, pasti sama dengan perempuan lain yang pernah ditemuinya; sok jual mahal. Kai pun melancarkan aksinya kepada Hanna, hanya untuk mengetahui kalau ternyata Hanna tidak sedang berpura-pura.


Selalu Ada Jeda untuk Bahagia

Baru sekali ini terjadi, Kai merasa bersalah dan ia ingin menebusnya. Maka ia meminta kesempatan kedua kepada Hanna, yang secara ajaib mengabulkan permintaannya. Maka dimulailah kisah Kai dan Hanna. Berhasilkah Kai dan Hanna menyembuhkan luka satu sama lain?


Friday, May 23, 2014

Blog Tour Interlude: Hari-3


Di hari ke-3 ini, saya berkesempatan menanyakan 1 pertanyaan ke Windry Ramadhina. Kebetulan, ada pertanyaan yang sebenarnya sudah lama membuat saya penasaran dan pengen banget saya tanya ke, bukan hanya ke Windry Ramadhina, namun juga ke semua pengarang novel. Tapi, karena dari 3 novel Windry Ramadhina yang saya sudah baca saya selalu berhasil menemukan karakter yang unik dan kayaknya nyata banget, rasanya paling tepat kalau pertanyaan ini saya lontarkan ke Windry Ramadhina.

Nana: 
Adakah tokoh novel mbak Windry yang ditulis karena mbak ingin jadi seperti si tokoh itu? Kalau tidak ada, biasanya mbak terinspirasi menulis karakter dan detail hidup mereka dari mana?

Thursday, May 22, 2014

Blog Tour Interlude: Hari-2



Hai teman-teman pembaca blog Glasses and Tea..

Tiba di hari ke-2 blog tour Interlude, kali ini saya akan memberikan sneak peek dari buku Interlude karya Windry Ramadhina. Biar kamu semua makin ngiler buat beli dan baca bukunya.... hihihihi... *ketawa Mak Lampir*. Langsung aja....


Kenalan dengan Hanna dan Kai dulu...
Hanna: perempuan yang terperangkap masa lalu

Sedangkan Kai.. pemuda tanpa semangat hidup.

Wednesday, May 21, 2014

Blog Tour Interlude : Hari-1

Haiiii pembaca Glasses and Tea...

Apakah di sini ada penggemar Windry Ramadhina?

Kali ini saya bawa kabar gembira: Blog ini terpilih menjadi salah satu host blog tour novel terbaru Windry Ramadhina, Interlude. HOREEE!!! *jogetjoget*


Selama lima hari mulai hari ini, saya akan posting sedikit demi sedikit mengenai buku ini. Dan, buat yang bertanya-tanya apakah akan ada giveaway juga, jawabannya: Ada. Kapan? Naah tunggu aja tanggal mainnya. Hehe.

Oh iya, sebelumnya, saya mau kasih info blog-blog yang juga menjadi host blog tour ini. Supaya kamu semua mampir juga ke sana, dan tentunya supaya makin ngiler baca novelnya huwehehehe.... *ketawa setan* Ada 4 blog lain yang bisa kamu datangi untuk tahu lebih banyak tentang novel ini (dan juga untuk kamu ikuti giveaway-nya) selama jadwal blog tour:
  1. Hello Sunshine
  2. Jejak Langkahku
  3. Ini Dunia Bukuku
  4. Telepati
Silahkan berkunjung dan mengenal Hanna dan Kai dan... semoga beruntung!!

Di hari pertama blog tour  ini, saya mau cerita dulu: Kenapa sih saya tertarik menjadi host blog tour Interlude?

Jadi begini ceritanya... Sebenarnya, sampai saat ini, saya baru membaca 2 novel Windry Ramadhina: Montase dan London Angel. Saya sukaaa... banget sama London Angel, karena menurut saya twist-nya unik. Ada sentuhan mistisnya, namun juga terasa nyata. Selain itu, penggambaran setting-nya terasa banget (Baca review saya di SINI). Sementara Montase, saya suka banget dengan persahabatan dan suasana kuliah yang dialami para tokohnya. Dan kebetulan, saya memang suka banget dengan kisah-kisah persahabatan seperti itu (baca review saya di SINI).

Setelah jatuh cinta dengan London Angel, saya main-main dong ke blognya Windry Ramadhina.. Biasa, namanya juga fans baru, semangatlah baca-bacain posting-nya sampai ketemu posting tentang Hanna & Kai. Dan bagian ini yang membuat saya penasaran banget dengan ceritanya:

Dua orang terluka (bukan karena cinta--mari jangan membuat kisah ini membosankan). Masing-masing memiliki beban masa lalu. Karena suatu hal, Hanna merasa dunia bukan tempat yang aman. Sementara itu, karena suatu hal juga, bagi Kai, dunia tidak punya tempat untuknya. Hanna takut kepada lelaki. Kai berengsek, senang mempermainkan perempuan. Mereka bertemu, lalu bagaimana? Ada yang berkata, konflik tidak diciptakan. Konflik lahir dari persinggungan karakter-karakter.

Sunday, May 18, 2014

Forever Summer pt. 1 - Laguna Cove


Author: Alyson Noel
Publisher: St. Martin's Griffin
Year Published: Laguna Cove: 2006; Cruel Summer: 2008
Pages: Laguna Cove: 216; Cruel Summer: 229
Thanks for Mbak A.S. Dewi for giving me this book. Much kiss!!

This book contains 2 stories from 2 different books. Since the stories are not related one another, I'm gonna write separate reviews, starting from Laguna Cove.

-------------------------------------------------------------------------------

LAGUNA COVE


Anne had to move from New York to Laguna Beach, California, to live with her super-busy Hollywood Producer dad, after her parents decided to get divorced. Being totally clueless and alone, since she had never met her dad since her arrival and she knew no one except her dad's protege, Jake--whom Anne doubt would see her as more than a baby to babysit, Anne started her first day at school awkwardly. Luckily, Christ, a guy she met at the beach with Jake, recognized her and asked her to join the popular crowd. Everyone seems friendly, except Ellie, the prettiest one. Chris then asked Anne to learn how to surf, and surprisingly, Anne was talented in it so that she decided to join the Surf Fest.

Ellie was smart, pretty, and talented in surfing. After her mom's death, her father became obsessed in training her to become a surfer. Only with Jade and Lola, her best friends, Ellie could relax. Ellie had been liking Chris, her friend since childhood for so long, but had never been brave enough to tell him her feeling... until the new girl came to town and becoming her rival in winning Chris' heart and in Surf Fest.

Lola a.k.a Lolita had always be fun to hang-out with. But actually, she was keeping a secret. She had had a secret boyfriend and got dumped. Her Mexican parents now were matchmaking her with a guy named Diego, who she refused so much. 

Jade had been in this unhealthy friendship with Ben, who was a drug and alcohol addict. Goodhearted Jade had always wanted to help Ben even when he'd never really asked for it. Until the police stopped Jade's car and found drugs on the back seat.

Sunday, May 11, 2014

Struck by Lightning

Author: Chris Colfer
Publisher: Little, Brown and Company
Year published: 2012
Pages: 258

Carson Phillips was a teenager with big dream but lived in a small town. His ultimate goal was to leave Clover once he graduate high school and to be a journalist published in the New York Times, the Los Angeles Times, the Chicago Tribune, and the Boston Globe. He must go to Northwestern for college.  However, no one seemed to understand Carson's dream and his way of thinking. His drunken mother and all the people at school thought that he was too much. He thought too much and he spoke too much. No one would be able to handle Carson.

The Writer's Club: A place students can express their thoughts and creativity through the power of words. But ask anyone else and they'll tell you it's worse than detention and we apparently "SUCH COCK."

Carson was the president of the Clover High Writer's Club and run Clover High Chronicles.. alone. No one in his club seemed interested enough to write an article for the magazine except Malery, who constantly unaware that she only rewrites stories from the already published and famous stories. One day, the school counselor, Ms. Sharpton, suggest Carson to  make a literary magazine to boost his application to Northwestern. But how can Carson start one when it's obvious no one is care enough to submit anything to him?

Carson finds a light when he coincidentally caught Nicholas Forbes, the high school's rich kid, and Scott Thomas, the president of Drama Club, made out in the bathroom. Carson then found the idea on forcing students to submit his literary magazine: by blackmailing.



Tuesday, May 6, 2014

Top Ten Tuesday: Book Covers I'd Frame As Pieces of Art


Hail the cover designers!!!
No matter how loud I try to say "Don't judge a book by its cover", honestly, covers do have big influence for me in choosing what book to buy or read next. I haven't read some of the books in my list, but am very tempted to because of the covers. I hope one day I will be able to read them all. Kkk..

1. STPC Books by Gagasmedia
Actually, all of the covers of Setiap Tempat Punya Cerita (STPC) (= Every Place Has Its Story) books by Gagasmedia have gorgeous covers and I like all of them. The style is vintage and minimalist, which I think would be great to hang on my bedroom wall. But my top 3 are these books:


2. New covers of Sarah Dessen's books by Speak
The new covers of Sarah Dessen's books are also my favorites... The stock photos are lovely. But the best are these:


3. John Green's An Abundance of Katherines and Looking for Alaska
The illustrations are simple but eye-catching and I think it will look great hanging on my home office's wall (if only I had it..). 


4. Three Little Words by Jessica Thompson
This one is supercute!!!


5. Magical Seira #1: Seira and the Legend of Madriva by Sitta Karina
I actually love all of the covers of Magical Seira series, but I like this one the most and I'd like to hang the picture in my bedroom. The illustration is very dreamy and colorful!


So, here is my list. What is yours?
Share your picks by joining Top Ten Tuesday by The Broke and The Bookish HERE.

Sunday, May 4, 2014

What Happened to Goodbye

Pengarang: Sarah Dessen
Penerbit: Elex Media Komputindo
Tahun terbit: 2013
Halaman: 474

Hidup Mclean Sweet berubah sejak kedua orang tuanya bercerai. Ibunya, Katherine, kini menikah dengan pelatih baru tim basket Universitas Defriese, tim idola Mclean dan ayahnya, Gus, dan memiliki anak kembar. Sakit hati dengan tingkah ibunya, Mclean memutuskan untuk ikut ayahnya yang bekerja berpindah-pindah sebagai agen jual-beli restoran. Dalam dua tahun, sudah empat kali Mclean berpindah tempat tinggal. Dan empat jati diri ia miliki di tempat- tempat tersebut. Di Tyler, ia adalah Mclean yang keluarganya terkena skandal; di Montford Falls, ia adalah Eliza si gadis pemandu sorak yang populer; di Petree, ia adalah Lizbet yang pecinta disko dan ber-make-up tebal; dan di Westcott, ia adalah Beth si anggota OSIS. Mclean senang memulai segalanya dari baru dan memilih jati dirinya di setiap tempat baru yang didatanginya, sampai akhirnya ia tiba di Lakeview.

Mclean dan ayahnya berada di Lakeview karena Gus harus membereskan sebuah restoran bernama Luna Blu, yang dikelola oleh seorang wanita bernama Opal. Restoran tua ini telah lama hanya bergantung kepada pelanggan setianya. Gus bertugas merombaknya agar keuntungan Luna Blu dapat meningkat. Di tempat ini, Mclean telah memutuskan untuk menggunakan nama Liz Sweet, namun sepertinya kota ini telah memutuskan bahwa Mclean akan menjadi dirinya sendiri. Akhirnya, ia pun dikenal dengan nama Mclean. Perlahan-lahan, di kota ini, Mclean memiliki pertemanan yang selama ini ia hindari dengan Dave Wade, tetangganya yang genius; juga dengan Heather, Riley, dan Ellis, ketiga teman Dave; serta Deb, si pintar yang tidak punya teman. Mclean juga terlibat dalam proyek pembuatan maket kota Opal.

Walau sudah mulai hidup nyaman di kota baru, masa lalu Mclean tidak bisa lepas begitu saja. Ibunya masih terus mencoba mendekati Mclean, bahkan mengancam akan meninjau ulang hak perwalian anak yang dimiliki ayah Mclean. Mclean yang kesal merasa bahwa ibunya hanya berusaha mengungkungnya dan menjauhkannya dari sang ayah, yang dinilainya sebagai korban dari perselingkuhan sang ibu. Namun, benarkah ibunya sejahat itu? 

Thursday, May 1, 2014

Ning di Bawah Gerhana

Pengarang: Erni Aladjai 
Penerbit: Bumen Pustaka Emas
Tahun terbit: 2013
Halaman: 154

Buku Ning di Bawah Gerhana terdiri dari 17 cerpen karya Erni Aladjai dengan beragam tema. Kisah yang ditulisnya sebagian besar merupakan gambaran realita yang terjadi di masyarakat sederhana terutama di bagian timur Indonesia, misalnya dalam kisah Kota Kenangan yang menyajikan kisah sepasang kekasih yang dipisahkan oleh jarak dan menghadapi dilema siapa yang harus ikut siapa untuk bisa bersama; Ikan Bobara yang menceritakan perjuangan seorang suami mencari Ikan Bobara untuk dimakan istrinya yang sedang mengidam; dan juga Sang Penyembuh yang menceritakan tentang masyarakat desa yang mudah sekali percaya pada orang suci bernama Ali Taeta. Ada juga kisah yang dibalut mistik dan kepercayaan adat seperti Pohon Batu yang dilarang untuk dipecahkan oleh masyarakat sekitar; dan Pohon Beringin yang Menangis dengan sosok anak kumal yang selalu meminta korban nyawa orang-orang yang berani menebangnya. Beberapa cerita juga memiliki unsur sejarah, seperti kisah Bung Hatta di Boven Digul dalam cerita berjudul 16 Peti dan Sam Po Soei Soe, Si Juru Masak yang mengisahkan juru masak Cheng Ho yang akhirnya memilih menetap di Sunda Kelapa dan berbagi kebaikan kepada masyarakat sekitar. Ning di Bawah Gerhana sendiri menceritakan seorang wanita lumpuh yang berharap mendapat jodoh.